Guna Mempercepat Pembangunan RTLH
BONDOWOSO, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim), membuat aplikasi berbasis android dengan nama Si Mamah Lani (Sistem Informasi Rumah Tidak Layak Huni).
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, usai melakukan proses Monitoring dan Evaluasi (Monev), Senin (14/6/2021) di Dinas Perkim tersebut.
“Aplikasi ini nantinya akan dibagikan secara berjenjang mulai dari Kecamatan hingga Pemerintahan Desa. Dari itu akan memiliki base data yang jelas berkenaan dengan RTLH,” jelasnya.
Menurutnya, untuk formulasinya telah disepakati akan mengadopasi pendataan yang dilakukan oleh desa, yakni
Sustainable Development Goals (SDGs). Karena itu menuju Indonesia satu data.
“Sehingga nanti acuannya adalah data yang dilaporkan oleh desa ke kecamatan. Kemudian kecamatan ke DPMD,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sendiri, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang telah diperbaiki jumlahnya per tahun mencapai 1.000 rumah. Kecuali, tahun 2021 hanya 751 unit rumah.
Penyebabnya, karena ada refocusing. Kemudian, faktor lainnya, Dana Desa (DD) tahun ini tidak boleh digunakan untuk pembangunan fisik.
“Sehingga ini menggangu progres pembangunan RTLH,” ungkapnya.
Karena itulah, untuk mempercepat pembangunan RTLH disepakati skema percepatannnya.
Sehingga jelas nantinya jumlah RTLH yang perbaikannya didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), maupun didanai oleh desa.
“Itu harus by name by addresnya harus sudah jelas terintegrasi melalui Siskeudes.Termasuk di antaranya juga bekerjasama dengan forum CSR. Agar saat membantu pembangunan RTLH semua datanya juga dari pemerintah daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perkim Bondowoso, Asnawi Sabil, inovasi ini untuk menyiapkan data yang jelas berkenaan dengan RTLH di seluruh wilayah Bondowoso.
Nanti petugas di tingkat desa hingga kecamatan akan mengikuti kursus singkat untuk belajar pengaplikasian Si Mamah Lani ini.
“Jadi masing-masing desa satu orang, berjenjang nanti kecamatan yang akan memverifikasi. Terus nanti kita yang akan mengkalkulasi, mentabulasi semuanya data RTLH,” ringkasnya. (tif)
