Pemkot Probolinggo Bakal Gratiskan Biaya Kuliah 500 Mahasiswa

oleh -49 Dilihat
oleh
Rapat banggar DPRD Kota Probolinggo bersama ekskutif dengan agenda Raperda APBD TA 2026

Probolinggo, petisi.coPemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Penddidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bakal membiayai kuliah lulusan SMA/SMK/MA sederajat, yang tidak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tak tanggung-tanlggung  jumlahnya sekitar 500 anak. Rencana tersebut disampaikan kepala Disdikbud Siti Romla saat rapat banggar DPRD Kota Probolinggo bersama ekskutif dengan agenda Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) APBD TA 2026.

Hanya saja, rencana yang dilontarkan Kepala Disdikbud itu belum diketahui pastinya. Apakah disetujui atau tidak oleh Badan Anggaran (Banggar DPRD). Mengingat rencana yang bertujuan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini belum ada anggarannya alias belum ada duitnya.

Kepala Disdikbud, Siti Romla menyebut akan mengurangi pos anggaran lainnya yang ada di dinasnya. Karena untuk bea siswa Sarjana Strata Satu (SI) itu butuh anggaran sekitar Rp3 miliar. Anggaran sebanyak itu hanya untuk membayar kuliah satu per semester tidak termasuk biaya hidup selama kuliah.

Karena itulah, pemkot berkeinginan tempat kuliah mahasiswa yang mendapat bea siswa, tidak di luar kota tetapi di dalam kota. Maka pilihan pemkot jatuh pada universitas terbuka.yang bisa kuliah di rumah masing-masing.

“Kami memilih UT karena kita tidak menyediakan biaya hidup,” jelas Romla.

Saat ditanya kriteria Siti Romla menjawab calon mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu membiayai kuliah anaknya alias miskin. Namun anaknya mau meneruskan pendidikanan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi paska lulus SMK atau sederajat.

Yakni warga miskin yang namanya tidak tercatat di kementrian sosial mulai desil satu hingga desil lima. Desil merupakan kategori rumah tangga yang masuk dalam kelompok 10 persen masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah di Indonesia. “Yang dapat beasiswa itu, mulai desil 1 sampai desil lima,” jawab Romla.

Dalam kesempatan itu, Romla juga menjelaskan soal tempat latihan kesenian, paska gedung kesenian yang ada akan ditempati lapangan tennis. Menurutnya, tempat latihan dipindah ke kampung kesenian, Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan.

Pihaknya sudah membangun dan memperbaiki sebagian sarana dan prasarananya, dan sudah b ditempati untuk latihan. Tahun depan, pihaknya akan merehabilitasi dan membangun sarana dan prasarana yang belum diperbaiki saat ini. “Karena belum memadahi, sebagian sanggar latihan di rumah, disekolah-sekolah,” imbuh Romlah.

Sementara itu, Sibro Malisi salah satu anggota Banggar DPRD mempertanyakan metode beasiswa. Apakah stimulus atau pemberian beasiswa hanya satu kali atau berkelanjutan hingga lulus. “Kami hanya ingin menegaskan. Apakah bantuan beasiswa itu hanya satu kali atau sampai lulus,” tegasnya.

Jika bentuknya stimulus, maka mahasiswa hanya mendapat bantuan beasiswa satu kali. Pemkot hanya mengeluarkan anggaran Rp450 juta untuk 500 mahasiswa, dengan asumsi Rp900 ribu per mahasiswa per semedter.

Namun, jika beasiswa itu diberikan sampai lulus yakni 8 semester, maka jumlah anggarannya sekitar Rp3,6 miliar untuk 500 mahasiswa. “Jumlah mahasiswa yang dapat beasiswa, bertambah 500 tidap tahun. Jadi tahun kedua 100 mahasiswa, tahun ketiga 1500 dan tahun ke empat 2000 mahasiswa,” rinci Sibro.

Dengan begitu, anggaran yang dikeluarkan untuk kuliah gratis itu (Beasiswa) setiap tahun bertambah. “Kami tidak keberatan. Pertanyaannya, mampukah anggaran kita untuk menutupi kuliah gratis yang setiap tahunnya bertambah. Makanya perlu penegasan, tentukan dulu, apakah stimulus atau bukan,” tegasnya. (reb)

No More Posts Available.

No more pages to load.