Pemkot Surabaya Bergerak Cepat Cegah Penduduk Fiktif Pasca Lebaran

oleh -324 Dilihat
oleh
Pemkot Surabaya Bergerak Cepat Cegah Penduduk Fiktif Pasca Lebaran

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya tengah bersiap untuk melakukan pengawasan ketat terhadap kedatangan penduduk pasca perayaan Idul Fitri 2024 guna mencegah keberadaan penduduk fiktif.

Dalam hal ini, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto menyatakan komitmen Pemkot Surabaya dalam memonitor penduduk yang masuk ke kota tersebut setelah perayaan Idul Fitri 2024.

“Langkah pengawasan penduduk fiktif ini akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk camat, lurah, Ketua RT, dan Ketua RW di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan,” ungkap Eddy, Senin (18/3/2024).

Eddy mengatakan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran terkait untuk mengawasi ketat warga yang datang pasca lebaran guna menghindari keberadaan penduduk fiktif.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menegaskan bahwa penduduk yang tidak memiliki status jelas atau hanya menumpang alamat di Surabaya setelah perayaan Idul Fitri 2024 akan ditindaklanjuti dengan serius. Nantinya, pihak Pemkot akan menindak lanjuti dengan pendataan penduduk non permanen. Semisal di Surabaya mereka tidak punya pekerjaan, kemudian menjadi beban, mereka harus kembali ke daerah asal.

“Ini termasuk melakukan pendataan terhadap penduduk non-permanen dan memastikan bahwa mereka memiliki tujuan yang jelas serta tinggal di alamat domisili yang benar,” ujarnya.

Eddy juga menyoroti pentingnya proses verifikasi yang ketat sebelum penduduk diberikan KTP dengan alamat domisili di Surabaya.

“Jika ternyata nanti dicek di lapangan itu tidak ada, atau cuma namanya saja yang penting dapat KTP Surabaya, tidak kita setujui,” kata Eddy.

Mantan Kepala Satpol PP Kota Surabaya itu tidak ingin, pasca Idul Fitri 2024 nanti ada penduduk yang pindah ke Surabaya namun statusnya fiktif, atau sekadar menumpang alamat. Apalagi, sampai ada oknum yang ingin memanfaatkan bantuan dari Pemkot Surabaya.

“Maka dari itu harus kita cek, jangan sampai mereka pindah ke sini itu cuma fiktif saja. Namanya ada, tapi tinggal di daerahnya, dengan alasan nanti sekolah gampang, kalau sakit gampang,” pungkas Eddy. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.