Pemkot Surabaya Geber Pelaksanaan Vaksinasi Gelombang Dua

oleh -496 Dilihat
oleh
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya masih berupaya merampungkan vaksinasi gelombang dua, dengan prioritas sasaran adalah tenaga pelayanan publik, salah satunya yaitu guru.

Komunikasi dengan pihak panitia Sentra Vaksinasi Bersama BUMN terus diperkuat. Pemerintah kota pun berharap ada penambahan kuota untuk target kategori vaksinasi di gelombang ke dua ini.

Ilustrasi vaksinasi.

Selain guru, di tahap ini target sasaran juga meliputi para lansia di Kota Surabaya.

“Sejak seminggu kemarin dari panitia Sentra Vaksinasi berkomunikasi dengan Dinkes (Dinas Kesehatan), berharap ada penambahan kuota untuk guru maupun lansia,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara,” Kamis (22/4/2021).

Pemberian dosis vaksin dilakukan secara bertahap. Namun, Pemkot Surabaya sejauh ini terus berupaya melakukan pemerataan.

Sementara itu terkait jumlah guru yang telah divaksin, Febri menyebut pada dosis pertama vaksinasi itu sudah dilakukan kepada 37.511 orang. Kemudian untuk vaksinasi dosis kedua sudah menyasar 4.722 orang.

“Ada guru SMA, ini kan bertahap. Insha Allah guru TK, Paud, SD, SMP insya Allah sudah, ini guru SMA diberikan vaksin,” jelasnya.

Sedangkan untuk lansia, mantan Kepala Satpol PP Kota Surabaya itu memperkirakan jika persentase penyuntikan sudah mencapai 70 persen.

“Yang sudah menerima (suntikan) dosis pertama 182.808. Data ini kan dinamis, awal-awal kemarin lansia ada di angka 255 ribu. Kami terus mencari lansia-lansia yang belum termonitor dari perkiraan kami,” terangnya.

Sementara itu total vaksinasi di gelombang dua, baik itu penyuntikan dosis pertama dan kedua diperkirakan sudah mencapai sasaran ratusan ribu orang.

“Total data update yg sudah mendapat vaksin dosis satu 567.672, sudah mendapat dosis dua 212.528. Pemkot sudah memvaksin sudah 720.200 vaksin yang sudah diberikan,” terang dia.

Di samping itu kata Febri, Dinkes Kota Surabaya sudah punya takaran jumlah tersendiri terhadap pemberian vaksin. Hal itu untuk mengantisipasi adanya warga yang tak mendapatkan jatah suntikan.

Laporan vaksinasi juga secara rutin diserahkan kepada pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan pemerintah pusat.

“Kalau dapat 100 (vaksin), kita cari target 50 jangan sampai dia gak dapat dosis 1 dan dosis 2. Kita berusaha secepat mungkin dengan memperhatikan jumlah vaksin yang dibutuhkan,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.