Pemkot Surabaya Jaga Stabilitas Pangan, Distributor Bapok Terus Dipantau

oleh -144 Dilihat
oleh
Dokumentasi operasi pasar di Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah mengambil langkah strategis untuk mengendalikan kenaikan harga bahan pokok (bapok) yang signifikan.

Dalam sebuah konferensi pers, Kepala DKPP Surabaya, Antiek Sugiharti menjelaskan bahwa salah satu upaya utama Pemkot yakni adalah melakukan pengawasan ketat terhadap distributor dan produsen untuk mencegah spekulasi harga dan penimbunan barang.

“Karena itulah yang telah menyebabkan harga beberapa bahan pokok melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Penjualan di Konsumen (HAPK),” ungkap Antiek Sugiharti.

Menurut data yang dirilis oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) per 18 Februari 2024, harga sejumlah komoditas bahan pokok di Kota Surabaya telah melebihi HET. Komoditas tersebut antara lain Beras Premium, Gula Pasir Lokal Curah, dan Telur Ayam Horn.

Kenaikan harga bahan pokok ini menjadi perhatian serius bagi Pemkot Surabaya, karena dapat memberikan dampak yang negatif terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang ekonominya rentan.

Dalam respons terhadap masalah ini, Pemkot Surabaya telah melakukan koordinasi erat dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) serta instansi terkait lainnya. Tujuannya adalah memastikan pasokan bahan pokok seperti beras, termasuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), tersedia secara cukup di pasar-pasar dan kios TPID.

“Langkah ini diambil dalam upaya untuk menstabilkan harga dan mencegah kelangkaan, serta mengendalikan harga bahan pokok di pasar,” ujarnya.

Antiek Sugiharti menegaskan, pengawasan ketat terhadap distributor dan produsen merupakan bagian integral dari strategi Pemkot Surabaya dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok. Karena itu, rapat koordinasi tengah dilakukan antara Pemkot Surabaya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan TPID guna mengevaluasi efektivitas langkah-langkah yang telah diambil.

“Selain itu, kami juga telah meminta distributor dan produsen untuk tidak melakukan penimbunan dan menjual bahan pokok dengan harga yang normal sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Antiek Sugiharti.

Data Harga Bahan Pokok di Kota Surabaya (per 18 Februari 2024):

  1. Beras Premium: Rp16.071/Kg (HET Rp13.900/Kg)
  2. Beras IR 64 Medium Bulog: Rp11.600/Kg (HET Rp10.900/Kg)
  3. Gula Pasir Lokal Curah: Rp16.286/Kg (HET Rp16.000/Kg)
  4. Telur Ayam Horn: Rp27.214/Kg (HET Rp27.000/Kg)
  5. Jagung Pipilan Kering jenis kecil: Rp12.167/Kg (HET Rp5.000/Kg)
  6. Jagung Pipilan Kering jenis besar: Rp11.143/Kg (HET Rp5.000/Kg)
  7. Kacang Kedelai kualitas impor: Rp14.250/Kg (HET Rp6.800/Kg)
  8. Kacang Kedelai kualitas lokal: Rp14.250/Kg (HET Rp9.200/Kg)
  9. Cabai Merah Besar: Rp71.714/Kg (HET Rp 55.000/Kg)
  10. Cabai Merah Keriting: Rp66.714/Kg (HET Rp55.000/Kg)
  11. Cabai Rawit Merah: Rp66.714/Kg (HET Rp57.000/Kg)
  12. Bawang Putih jenis Sinco: Rp32.571/Kg (HET Rp30.641/Kg)
  13. Tomat: Rp18.143/Kg (HET Rp10.538/Kg) (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.