SURABAYA, PETISI.CO – Kota Surabaya punya cara sendiri untuk meningkatkan minat baca atau literasi kepada warganya. Perpustakaan atau Taman Baca Masyarakat (TBM) sengaja didirikan di tengah lokasi permukiman, bahkan hingga taman kota.
Keberadaan fasilitas perpustakaan ini disebutnya sebagai pembeda antara Kota Surabaya dengan kota-kota lain.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, di kota lain mungkin memiliki perpustakaan besar yang letaknya terpusat di tengah kota.
Namun, Surabaya memiliki cara lain yaitu dengan mendirikan fasilitas membaca di tengah wilayah tempat tinggal penduduk.
“Dengan masuknya perpustakaan ke tengah-tengah pemukiman ini, kita berharap masyarakat-masyarakat yang aksesibilitas terbatas pun bisa memanfaatkan itu,” kata Musdiq, Rabu (26/5/2021).
“Kalau mereka harus datang ke perpustakaan pusat mungkin yang pertama mereka terlalu jauh, atau tidak semua hafal daerahnya,” sambungnya.
Selain itu, masuknya perpustakaan ke wilayah permukiman warga diharapkan mampu memiliki andil langsung pada kehidupan masyarakat.
Salah satunya seperti di Perpustakaan Rakyat, Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan Surabaya.
“Seperti di Perpustakaan Rakyat Kelurahan Pagesangan itu juga punya beberapa UMKM binaan. Yang memang mereka memanfaatkan perpustakaan itu,” jelasnya.
Bahkan, ia mengakui, bahwa Perpustakaan Rakyat Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan ini, telah berkontribusi banyak bagi masyarakat sekitar.
Tak heran, jika perpustakaan ini pernah meraih juara III Nugra Jasadharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 2019 lalu.
“Jadi mereka melakukan pendidikan pendampingan untuk literasi masyarakat di sekitar. Di sana ada sungai, ada pos-pos tempat kita mendidik masyarakat. Itu merupakan unggulan di Jambangan,” pungkasnya. (nan)
