PACITAN, PETISI.CO – Pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pacitan beberapa waktu yang lalu, Pemprov Jatim fokus memulihkan semua infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan. Selain itu juga dilakukan perbaikan rumah dan penanganan warga masyarakat pasca terjadinya banjir.
Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat mendampingi Presiden RI, Joko Widodo meninjau beberapa lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, Sabtu(9/11).
Berbagai upaya dan penanganan dilakukan diantaranya percepatan penanganan korban terdampak, pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana, dan penanganan darurat kerusakan akibat bencana. juga dilakukan pembersihan sampah pada fasilitas sosial dan fasilitas umum yang terkena dampak bencana, percepatan pemulihan aktifitas perekonomian dan sosial masyarakat yang terkena dampak bencana.
Dijelaskan, pemulihan infrastruktur sudah berjalan dengan baik dan progres sesuai rencana. Hal tersebut terlihat dari beberapa ruas jalan, yang sebelumnya tertutup tanah dan mengalami beberapa kerusakan, saat ini kondisinya sudah diperbaiki. “Masyarakat sudah bisa menggunakannya untuk aktivitas sehari-hari,” jelas Pakde Karwo sapaan akrabnya.
Sesuai dengan data yang dihimpun oleh Pemkab Pacitan, kerugian sementara mencapai Rp. 580,9 milliar. Jumlah kerugian tersebut berdasarkan hitungan tim gabungan-termasuk melibatkan juru taksir dari fakultas teknik setempat. Pemprov Jatim juga memberikan tunjangan hidup sebesar Rp. 900 ribu/ jiwa/ bulan selama tiga bulan. Tunjangan diberikan bagi masyarakat yang rumahnya rusak dan tidak bisa bekerja.
“Pemprov Jatim langsung mengeluarkan anggaran belanja untuk rehab ini dan maksimal 20 hari berikutnya pembangunan rumah sudah harus selesai,” ujarnya.
Sementara itu, untuk perbaikan rumah yang rusak, pelaksanaan pembangunan akan dilakukan oleh Kodam V Brawijaya dan POLDA Jatim. Pola kerjasama sejenis sudah dilakukan berkali-kali, sebagai contoh perbaikan Rumah tidak Layak Huni (RTLH).
“Dalam memperbaiki satu rumah dikerahkan 10 TNI dan beberapa personil gabungan yang dibantu warga,” paparnya.
Sampai dengan tanggal 8 Desember 2017 jumlah pengungsi semakin berkurang menjadi sebanyak 8.019. Jumlah tersebut berkurang 50 persen dibandingkan pada tanggal 4 Desember 2017 sebanyak 16.953 orang. Sedangkan Jumlah korban meninggal dunia dan sudah diketemukan sebanyak 25 jiwa.
“Jumlah pengungsi semakin berkurang karena sebagian besar masyarakat sudah kembali ke rumah masing masing, sedangkan yang masih mengungsi sebagian besar karena rumah rusak total akibat banjir dan tanah longsor,” ungkapnya
Sementara itu dalam kunjungannnya di Dusun Krajan Lor, Desa Ploso, Presiden RI, Joko Widodo yang didampingi Pakde Karwo berkesempatan membagikan 650 paket bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban banjir.Paket yang diberikan kepada para korban banjir adalah beras, kopi, gula pasir, teh celup, minyak goreng, pasta gigi, sabun, mie instan dan detergen.
Pada kesempatan tersebut Presiden RI juga meninjau beberapa rumah yang rusak berat. Beberapa rumah yang rusak, saat ini sudah dilakukan perbaikan yang dilakukan oleh anggora TNI. Selain itu, Jokowi juga melihat secara langsung kondisi Sungai Grindulu yang menjadi salah satu sumber banjir. (cah/nif)