Pemprov Jatim Dukung Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka

oleh -137 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah selfie bersama para guru dari berbagai daerah

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mendukung penuh Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diluncurkan di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Kamis (3/11/2022)

Bahkan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan Jatim telah menetapkan target implementasi kurikulum merdeka di jenjang SMA SMK dan SLB mencapai 100 persen pada tahun ajaran 2023/2024 mendatang.

“Implementasi kurikulum merdeka pada jenjang SMA, SMK, SLB di Jatim saat ini sudah 77,18 persen. Secara khusus kita targetkan jenjang SMA SMK dan SLB di Jatim 100 persen sudah menerapkan IKM pada tahun ajaran 2023/2024,” ujarnya.

Data dari Dinas Pendidikan Jatim menyebutkan, total jumlah SMA, SMK dan SLB di Jatim sebanyak 4.044 sekolah. Dari jumlah tersebut, saat ini yang telah melaksanakan kurikulum merdeka mencapai 3.121 sekolah atau secara persentase mencapai 77,18%. Tercatat tertinggi seluruh Indonesia.

“Dengan diluncurkannya Gerakan ini, kami berharap komitmen yang sama juga dimiliki oleh para bupati/walikota di Jatim agar dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka di jenjang PAUD, SD, hingga SMP, yang menjadi kewenangan kabupaten/kota,” tuturnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 5.438 guru se Jatim secara virtual ini, Khofifah juga menyampaikan pesan-pesannya terkait penguatan sistem pembelajaran di sekolah.

“Kami mendorong agar para guru di Jatim mencetak generasi sesuai dengan skill atau keterampilan yang dibutuhkan di masa kini hingga mendatang,” katanya.

Khofifah menyebutkan berdasarkan data Mc Kinsey & Company, dalam sepuluh tahun terakhir, 80% pekerjaan membutuhkan kompetensi Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik) and Mathematics atau STEM.

Pada tahun 2018, 30 posisi pekerjaan strategis membutuhkan kompetensi STEM. Untuk itu STEM menjadi hal penting bagi penunjang IKM.

Selain kompetensi STEM, Khofifah menambahkan pentingnya guru-guru di Jatim untuk mengembangkan karakter inisiatif, kolaborasi dan inovasi (IKI) dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Karena guru adalah para game changer dan juga pencetak game changer di masa depan.

“Daya inisiatif, kolaborasi dan inovasi kita di tengah zaman seperti saat ini dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Jadi IKI Jawabane (jawabannya),” jelas mantan Menteri Sosial ini.

Dirjen PAUD DIKDASMEN Kemendikbud Ristek RI Iwan Syahril mengapresiasi Jatim yang mengalokasikan 35% APBD nya untuk bidang pendidikan. Maka tidak heran jika ekosistem pendidikannya telah terbangun dengan baik.

“Kami sangat terkesan dengan Jatim, apa yang disampaikan Ibu Gubernur, Pak Kadis, bagaimana Jatim kualitas pendidikan tren nya sangat baik, kinerja nya sangat baik tentunya bisa menjadi teladan bagi provinsi lain,” ujarnya.

Terkait kurikulum merdeka sendiri, Iwan menyampaikan bahwa kurikulum ini menekankan kepada komitmen bergotong royong untuk melakukan perubahan pendidikan melalui kurikulum merdeka.

Kurikulum merdeka lebih sederhana, lebih fleksibel dan lebih relevan.  “Karena kita sama-sama untuk problem solving krisis pembelajaran yang diperparah oleh kondisi pandemi,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.