Penambang Pasir di Kudus Beralih Profesi Kelola Wisata Waduk Logung

oleh -72 Dilihat
oleh
Bendungan Logung yang berada di perbatasan Desa Kandangmas dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus

KUDUS, PETISI.CO – Bendungan Logung yang berada di perbatasan Desa Kandangmas dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus mampu mengangkat potensi desa untuk menjadi wisata. Warga yang dulunya bekerja menambang pasir pun beralih menjadi pelaku wisata.

Bendungan Logung mulai dibangun sejak 2014 dan diresmikan tahun 2018 itu memiliki pesona alam yang indah. Panorama bebukitan yang mengelilingi telaga, dapat memanjakan mata. Itulah yang kemudian menjadi magnet wisata yang dikembangkan masyarakat sekitar menjadi wisata, terutama Desa Kandangmas.

Ramidi, bagian keamanan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kandangmas menuturkan bahwa Kandangmas saat ini telah dinobatkan sebagai desa wisata. Hal itu lantaran adanya Bendungan Logung di desanya.

“Alhamdulillah, saat ini karena ada Bendungan Logung yang ada di wilayah Kudus, masyarakat yang dulunya menambang pasir sekarang punya wisata,” ujarnya, Selasa (15/3/2022)

Ditambahkannya, bukan hanya penambang pasir yang berpindah haluan menjadi pelaku wisata, juga masyarakat setempat mulai membuka usaha kuliner di sekitar lokasi wisata. Tentu, kondisi tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Sekarang ada yang membuka warung, ini sangat membantu masyarakat yang tadinya tidak ada penghasilan,” lanjutnya.

Bahkan, papar Ramidi, desa wisata yang terdorong karena Bendungan Logung juga mampu mengangkat potensi desa. Seperti UMKM gula merah, wisata alam, dan wisata religi.

“Potensi kandangmas ada gula merah, wisata religi, ada juga belik kemadoh pemandangan bagus sekali,” imbuhnya.

Sementara Ketua Pokdarwis Desa Kandangmas, Sabari menyampaikan bahwa wisatawan dapat menikmati keindahan panorama Bendungan Logung dengan menaiki perahu atau speed boat.

“Kalau perahu Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribu. Tapi kalau speed boat di antara Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu, itu bisa dinaiki 3 sampai 4 orang,” jelasnya.

Untuk jumlah wisatawan, sabari menjelaskan, belum bisa dihitung secara pasti karena kondisi pandemi.

“Kalau sebelum pandemi bisa mencapai 1000 orang per hari, kalau sekarang naik-turun karena belum buka seratus persen karena pandemi,” ungkapnya.

Keberadaan Kandangmas sebagai desa wisata rintisan juga telah mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Kita pernah menerima bantuan keuangan dari Provinsi sebesar Rp100 juta untuk pengembangan wisata di sini. Dan, saat ini masih akan terus kita kembangkan,” tandasnya.

Diketahui, bendungan logung juga bermanfaat untuk mengurangi debit air Sungai Logung dan potensi banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus dengan debit 104,5 meter kubik per detik.

Selain itu juga digunakan sebagai irigasi lahan pertanian seluas 2.821 hektar yang memungkinkan kegiatan pertanian dilakukan sepanjang tahun. Air dari waduk ini juga untuk menyediakan sumber air bersih masyarakat di Kabupaten Kudus dengan kapasitas penyediaan rata-rata 200 liter per detik. Pemanfaatan lainnya yaitu untuk menggerakkan turbin sehingga menghasilkan energi listrik dengan potensi mencapai 0,5 mw. (lim)