BONDOWOSO, PETISI.CO – Realisasi bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Bondowoso perlu pengawasan. Sebab, penyaluran dana PIP di beberapa sekolah dasar (SD) diduga dipotong. Salah satunya terjadi di SD Gubrih 01, Kecamatan Wringin. Pemotongan dana itu berkisar Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu setiap penerima.
Pemotongan dilakukan kepada penerima bantuan di beber Kuat dugaan, pemotongan digencarkan oknum sekolah. Pemotongan tersebut diketahui sejumlah wali murid penerima bantuan. Mereka kecewa dengan pemotongan secara menyeluruh itu.
Salah seorang wali murid SD Gubrih 01, inisal T (37) menuturkan, anaknya hanya menerima Rp 175 ribu. Padahal, bantuan yang diterimanya seharusnya Rp 250 ribu, sekali pencairan.
”Saat menerima kemarin sudah dipotong Rp 150 ribu,” ungkapnya, Senin (2/3/2020).
Pencairan PIP dilaksanakan sejak Minggu kemarin. Kejadian tersebut tidak hanya menimpa sang anak. Penerima bantuan di murid lain merasakan hal sama. Anehnya, alasan pemotongan itu untuk pembangunan pintu gerbang sekolah.
”Tadi kami juga bertemu dengan wali murid lain. Katanya sama. Ini kan merugikan,” katanya.
Di tempat terpisah, sejumlah wali murid lainnya menyebutkan, bahwa bantuan PIP itu pencairannya tidak sama, ada yang Rp 450 ribu ada pula Rp 250 ribu.
“Anak saya juga dapat bantuan PIP, senilai Rp 450 ribu. Saat pencarian dipotong Rp 150 ribu,” tutur mereka dengan wajah kecewa.
Sayangnya, Kepala Sekolah (Kepsek) dan sejumlah guru di SD Gubrih 01, tidak bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.
“Maaf kami di sini tidak bisa memberikan konfirmasi. Silakan ke Kepseknya saja. Tapi sekarang ke Kanwil,” jelasnya beberapa guru tersebut.
Sementara itu, Ketua Komite SD Negeri Gubrih 01, Abdul Bari, ketika berhasil dikonfirmasi melalui telepon selulernya, mengatakan, bahwa pihaknya tidak tahu dengan adanya pemotongan PIP itu.
“Saya ini kaget, jikalau ada pemotongan PIP,” centusnya.
Untuk diketahui, penerima PIP di SD Negeri Gubrih 01, sebanyak 28 murid. (tif)
