Pengaspalan Jalan Yang Dikerjakan Pokmas di Bondowoso Asal Jadi

oleh -63 Dilihat
oleh
Ilustrasi
Diketahui, Anggarannya Dana Hibah Dari Pemprov Jawa Timur Tahun 2021

BONDOWOSO, PETISI.CO – Bantuan dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, terhadap sejumlah Kelompok Masyarakat (Pokmas), di Kabupaten Bondowoso perlu mendapat perhatian banyak pihak.

Pasalnya, pada tahun 2021 ini, sejumlah Pokmas yang mendapat dana hibah tersebut, yang dialokasikan untuk pengaspalan jalan jenis Pekerjaan Lapis Penetrasi Macadam (Lapen), diduga dikerjakan dengan asal-asalan.

“Kami warga setempat, memaklumi kondisi pengaspalan jalan ini kualitasnya tidak tahan lama. Sebab, tidak ada satupun seorang pengawas yang bertugas proyek ini melakukan monitoring,” jelas sejumlah warga sekitar lokasi proyek pengaspalan jalan di Desa Gayam Lor, Kecamatan Botolinggo, Selasa (7/12/2021).

Kami meminta kepada pihak-pihak terkait, bahwa proyek pengaspalan jalan ini perlu diawasi secara ketat. Jika tidak, maka pelaksana kegiatan ini mudah mengemplang spesifikasi yang ditentukan berdasarkan petunjuk teknis (juknis).

“Yang, jelas pengaspalan jalan ini dikerjakan asal jadi. Kami tertawa melihat kondisi ini,” katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan, kami sudah menegur para pekerja, namun tidak diindahkan.

“Mereka bilang, hanya bekerja. Itupun atas perintah yang membawa program tersebut,”imbuhnya.

Data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, proyek pengaspalan jalan tersebut, ada enam titik lokasi, diantaranya, Desa Gayam, Kecamatan Botolinggo, (Pokmas-Krajan Bangkit), Desa Gayam Lor, Kecamatan Botolinggo, (Pokmas-Tuan Muda), Desa Sempol, Kecamatan Prajekan, (Pokmas-Sempol Jaya), Desa Bandilan, Kecamatan Prajekan, (Pokmas-Putra Bandilan 2), Desa Solor, Kecamatan Cermee, (Pokmas-Putra Solor), dan Desa Bajuran, Kecamatan Cermee, (Pokmas-Sabar1).

Pantauan di lapangan, sejumlah pekerjaan Lapen itu, agregat yang terdiri dari batu pecah berupa agregat pengunci dan penutup, seharusnya bersih. Namun, kenyataannya banyak kotoran lempung dan bahan lainnya.

Secara teknik, agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas agregat ukuran minimal 2,5cm hingga 6,25cm yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan ukuran sepertiga tebal rencana. Akan tetapi yang terjadi lokasi diduga tak sesuai juknis.

Kemudian, agregat kunci untuk lapisan utama harus lolos saringan 25 mm. Itupun tetap tidak boleh dari 5 % akan lolos dari saringan 9,5mm. Kenyataannya, di lokasi tanpa disaring. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.