Pengukuhan Ijen Geopark, Gubernur Khofifah Diharapkan Hadir dalam Konferensi Internasional ke-10 Geopark UNESCO

oleh -108 Dilihat
oleh
Pesona alam Ijen Geopark membuat para wisatawan lokal dan manca negara tertarik untuk berfoto ria.

BANYUWANGI, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa diharapkan hadir pada Konferensi Internasional ke-10 Geopark UNESCO di M’Goun UGGp (Unesco Global Geopark) yang akan diselenggarakan pada 5-12 September 2023 di Maroko, Afrika.

Dalam konferensi itu, Gubernur sebagai representasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan menerima pengukuhan Ijen Geopark sebagai salah satu bagian dari Geopark Global UNESCO.

“Undangan telah disampaikan kepada Ibu Gubernur dan didisposisi ke Disbudpar Jatim. Saat ini, kami sedang menunggu arahan lebih lanjut dari ibu gubernur,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim M Yasin kepada wartawan di Banyuwangi, Sabtu (8/7/2023).

Dijelaskan, ada beberapa pertimbangan yang mendasari pengukuhan Ijen Geopark sebagai salah satu bagian dari Geopark Global UNESCO. Antara lain, provinsi memiliki peran yang cukup strategis selama proses pengajuan hingga pengesahan Ijen Geopark sebagai UGGp.

Saat ini Ijen Geopark merupakan UGGp pertama di Jatim. Dari hasil assesment UNESCO Ijen Geopark merupakan Geopark dengan nilai evaluasi tertinggi diantara aspiring (calon) UGGp lain di Indonesia, yaitu sebesar 873.

“Salah satu syarat wajib Geopark yang telah ditetapkan dalam UGGp adalah peran aktif dalam setiap agenda UNESCO dalam bentuk jejaring antar UGGp,” ungkapnya.

UGGp merupakan salah satu program penting yang dilaksanakan oleh UNESCO dengan tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan sumber daya geologi bumi. Terutama untuk mengedukasi masyarakat tentang kekayaan geologi di sekitar dan betapa pentingnya sumber daya terebut dalam kehidupan manusia.

UGGp dimulai pada tahun 2004 ketika Unesco secara resmi meluncurkan konsep Global Geopark di Konferensi Jaringan Global Geopark di Yunyang, China. Pada tahun yang sama, Unesco menetapkan empat Global Geopark pertama di Eropa. Sejak saat itu, jumlah dan cakupan UGGp terus tumbuh di seluruh dunia.

Dalam mengelola sumber daya geologi dan nilai budaya, UGGp memiliki kriteria ketat yang harus dipenuhi. Mereka juga bekerja sama dengan stakeholder setempat, komunitas, dan pemerintahan untuk merancang proyek-proyek yang bertujuan untuk mengembangkan potensi geologi, memberikan manfaat ekonomi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sumber daya geologi.

Kepala Bappeda Jatim M Yasin (tengah).

Selain itu, UGGp juga memiliki program edukasi dan sosialisasi yang sangat baik, termasuk pelatihan-pelatihan dan penelitian yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan masyarakat tentang nilai geologi yang tersimpan di sekitar mereka.

Secara keseluruhan, program UGGp adalah suatu perwujudan yang sangat positif dari usaha bersama antara lembaga internasional, stakeholder setempat, dan masyarakat dalam menjaga, memanfaatkan, dan mengembangkan sumber daya geologi dan budaya dari seluruh penjuru dunia.

Adapun proses pengajuan Ijen Geopark sebagai UUGGp, yakni pengajuan Letter of Intent (LoI) oleh Gub Jatim ke Sekretariat UGG melalui Keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) pada 30 Juli 2020. Dilanjutkan, penyusunan dossier atau dokumen administrasi Ijen Geopark pada Agustus hingga November 2020.

Lalu, penyepakatan logo Ijen Geopark serta pembahasan Geosite, Biosite, Culturesite yang akan diusulkan pada bulan Agustus 2020. Pembentukan Badan Pengelola Ijen Geopark dengan SK Gub No 188/435/KPTS/013/2020 pada tanggal 25 September 2020.

Pengajuan Warisan Geologi oleh Gubernur Jati. ke Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 27 Oktober 2020. Penetapan Ijen Geopark menjadi Geopark Nasional oleh KNGI pada 13 Nopember 2020. Pengajuan dossier ke UNESCO pada tanggal 27 Nopember 2020.

Sosialisasi Geopark Ijen oleh pemprov Jatim, Kab Banyuwangi dan Kab Bondowoso pada Desember 2020. Virtual Assesment Ijen Geopark oleh Guy Martini (President of Global Geopark  Network) pada bulan November 2021. Pra Assesment Nasional pada Juni 2022.

Assesment Ijen Geopark oleh UNESCO pada tanggal 9-13 bulan Juni 2022.

Ijen Geopark dinyatakan lulus sidang Council UNESCO yang digelar di Provinsi Satun, Thailand pada 5 September 2022. Pada sidang tersebut, Geopark Ijen dinyatakan lolos dengan nilai terbaik diantara geopark lain.

Pengumuman dan pengesahan resmi Geopark Ijen sebagai Unesco Global Geopark (UGGp) dilaksanakan pada  agenda 216th Session of the Executive Board yang berlangsung di Markas UNESCO di Paris, Prancis, Rabu (24/5/2023).

Penyerahan sertifikat resmi kepada UGGp yang baru akan dilaksanakan pada September 2023 di Maroko. Pada forum tersebut, UNESCO telah mengundang secara resmi perwakilan Geopark di dunia termasuk Geopark Ijen dan Geopark lainnya di Jatim.

Geopark Ijen berada dalam 2 wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso. Geopark Nasional Ijen memiliki international outstanding value berupa keberadaan Bluefire dan Danau Terasam didunia. Didukung potensi keindahan sisa letusan Geologi, keberadaan flora fauna endemik, dan budaya lokal dapat menyerap banyak wisatawan.

Saat ini, di Jatim terdapat 2 geopark berstatus UGG/UGGp (Gunungsewu dan Ijen), 1 geopark berstatus Nasional (Geopark Bojonegoro), dan beberapa berstatus aspiring untuk diajukan tingkat Nasional. Yaitu, Bromo Tengger Semeru (BTS) meliputi Kab Malang, Kab Pasuruan, Kab Probolinggo dan Kab Lumajang.

Lalu, Bumi Manusia Wajak (Wajakensis) di Kab Tulung agung dan Kab Trenggalek, Karst di Kab Malang, Kab Blitar, Pulau Bawean Kab Gresik, Geopark Kab Magetan, Gunung Kelud di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.