Peringati Hari Santri, MWC NU Simokerto Gandeng Yayasan Ponpes Kirab Resolusi Jihad

oleh -112 Dilihat
oleh
Kirab Resolusi Jihad

SURABAYA, PETISI.CO – Hari Santri Nasional menjadi momentum dalam mengenang, meneladani, melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Terlebih lagi, para ulama dan santri juga berkontribusi dalam pembangunan bangsa, sehingga menurut pemerintah perlu menetapkan Hari Santri Nasional jatuh pada tanggal 22 Oktober merujuk pada seruan Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 atau dua bulan setelah kemerdekaan Republik Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, sehingga hari santri diperingati di berbagai wilayah dengan menggelar acara dan kegiatan. Seperti yang diselenggarakan oleh Pengurus MWC NU Simokerto, Jl. Kapasan No 138 A Surabaya, yaitu dengan melaksanakan “Kirab Resolusi Jihad” dalam rangka hari santri nasional yang di ikuti oleh para santri mulai dari tingkat madrasah, tsanawiyah dan aliyah dari pondok pesantren di wilayah Simokerto, Sabtu (22/10/2022).

Kegiatan Kirab yang di ikuti sekitar 3000 Santri tersebut dengan rute mengelilingi wilayah Kecamatan Simokerto yang didukung oleh Yayasan Ponpes Miftahul Ulum Jl. Bolodewo No 20 Surabaya. Acara dihadiri Camat Simokerto, Kapolsek Simokerto, KH. Ir. Abdullah Hamsyi (Rais), Drs. H. M. Hasan Basri (Katib), H. Kasuwi (Ketua) dan Moch Yasin (Sekretaris) beserta pengurus dan panitia acara bersama para santri peserta kirab.

Dalam kesempatan tersebut, Camat Simokerto, Lakoli, menyampaikan, bahwa peringatan hari santri juga digelar di Balai Kota dan Tugu Pahlawan serta di kecamatan kecamatan melaksanakan kegiatan. Menurutnya siarnya luar biasa, mudah mudahan semua tau tentang inti dari resolusi jihad adalah hubbul wathon minal iman yang artinya cinta tanah air adalah bagian dari iman.

“Bukti bahwa negri ini bisa berdiri tegak juga karena santri dan para kiai, alhamdulillah oleh negara sudah diberikan apresiasi oleh negara setiap tanggal 22 Oktober, akan di peringati sebagai hari santri nasional,” terang Camat yang baru 10 hari bertugas di wilayah Simokerto ini.

Selanjutnya, pihaknya memperkenalkan diri sebagai camat baru di wilayah tersebut. Ia berharap mudah mudahan bisa diterima oleh masyarakat Simokerto. “Mudah mudahan panjenengan bisa menerima saya disini, kita berkolaborasi bersinergi bagaimana kita melayani umat dengan sebaik baiknya,” ucap Lakoli.

Sementara, Rais Syuriah MWC NU Simokerto KH. Abdullah Hamsyi, menyampaikan, kegiatan kali ini dalam rangka memperingati hari santri nasional dan harus diperingati bagi yng namanya santri.

Kegiatan kali ini di ikuti oleh ribuan santri yang ada di wilayah Kecamatan Simokerto, yaitu sebanyak delapan sekolah atau pondok pesantren. Selain itu, juga ada dari banon NU dan muslimat, ansor turut serta dalam kegiatan kirab.

“Acara seperti ini selanjutnya harus diselenggarakan, karena hari santri nasional ini yang punya santri kalau bukan santri siapa lagi yang memperingatinya. Jadi diwajibkan bagi seluruh anggota nahdliyin NU harus memperingati ini, karena yang punya santri itu Nahdlatul Ulama ,” ujarnya.

Masih KH. Abdulah Hamsyi, harapannya dengan adanya peringatan hari santri ini supaya mereka mengenal bahwa dirinya sebagai kader kader NU. Sehingga mereka jenjang karirnya terus sampai ke NU, kegiatan ini tanpa adanya batasan usia mulai TK sampai mahasiswa.

“Jadi penyelenggaranya kegiatan adalah MWC NU yang mengadakan kirab dan didukung oleh Yayasan Ponpes Miftahul Ulum ini,” pungkasnya.

Hal senada juga di sampaikan perwakilan Yayasan Miftahul Ulum, menambahkan, yayasan ini isinya dari RA sampai MA pondok pesantren dan panti asuhan, jadi disini memfasilitasi yang di minta oleh majelis wakil cabang (MWC) untuk menjadi tuan rumah.

“Oleh sebab itu, saya selaku wakil dari yayasan mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada majelis wakil cabang NU Kec. Simokerto yang telah memberi kepercayaan kepada kami sebagai tempat memperingati hari santri nasional, yang memang salah satu pengasuh dari yayasan ini adalah mantan Rais Syuriah PC NUSurabaya dan berkomitmen untuk mensiarkan atau memperjuangkan agar hari santri nasional bisa terus di peringati,” ujar pengawas Yayasan Ustad Ahmad Fauzi.

Ahmad Fauzi juga mengatakan, kalau bukan warga nahdlatul ulama yang memperingati hari santri nasional ini siapa lagi. Pihaknya berharap semoga acara peringatan hari santri terus di kembangkan untuk lebih baik kedepannya agar generasi muda tau bahwa indonesia bisa merdeka berkat jasa dari para santri dan kiai.

“Tanpa beliau beliau itu kemungkinan indonesia akan di jajah lagi oleh Belanda yang sudah sekian tahun menjajah kita, alhamdulillah berkat resolusi jihad yang di komandani oleh KH. Hasyim Ashari itu maka bergeloralah perjuangan arek arek Suroboyo. Sehingga niat bangsa asing yang mau menjajah lagi ndak sampai terjadi, ini adalah salah satu manfaat dari resolusi jihad tersebut,” ungkapnya.

Usai melaksanakan kirab, para peserta berkumpul serta memasukkan kupon undian doorprize yang telah di siapkan oleh panitia sembari melantunkan sholawat. Semetara MC acara terus menyerukan “NKRI Harga Mati” yang di ikuti oleh seluruh peserta kirab, baik dari anak RA, MI, MTS, MA serta para muslimat, ansor dan banser. (bah)

No More Posts Available.

No more pages to load.