Pernah Bercita-cita Jadi Dosen, Namun Kini Jadi Pimpinan DPRD Surabaya

oleh -238 Dilihat
oleh
Reni Astuti, S.SI., M.PSDM., Wakil Ketua DPRD Surabaya ketika mengikuti podcast perdana Pokja Judes

SURABAYA, PETISI.CO – Kelompok Kerja Jurnalis Dewan Surabaya (POKJA JUDES) mengundang salah satu Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti dalam agenda Podcast Judes perdana, Senin (19/06/2023).

Dalam agenda podcast ini mengulik 15 tahun kisah Reni Astuti selama menjadi wakil rakyat di Kota Surabaya.

Mulanya, Reni menjalani kehidupan sebagai ibu dan mengelola PAUD, ia menyebut tidak pernah berimpian untuk menjadi politisi lantaran bercita-cita sebagai dosen karena sebagian besar latar belakang keluarganya,

“Ayah saya tentara, kemudian Ibu dan beberapa saudara saya berkecimpung sebagai dosen. Sehingga saya diarahkan menjadi dosen,” ujarnya dalam podcast Judes perdana ini, Senin (19/06/2023) sore.

Karir politiknya dimulai sejak 2009, dan terhitung telah terpilih menjadi wakil rakyat selama 3 periode.

“Saya ingat betul pada tanggal 24 agustus 2009 lalu, saya dilantik pertama kalinya sebagai anggota DPRD Surabaya,” sambungnya.

Sejak kecil, Reni menghabiskan masa mudanya dengan aktif dalam berorganisasi, seperti Pramuka dan Palang Merah Remaja, ia juga menggemari dunia olahraga utamanya dalam voli.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut merupakan alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) jurusan Statistika, ia merupakan angkatan ‘91 dan lulus dari almamater pada tahun ‘96.

Reni juga merupakan mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi semasa kuliah, ia menyebutkan bahwa di masa tersebut adalah momen yang tepat dalam mengasah jiwa kepemimpinan.

“Aktivitas yang kita punya di masa muda merupakan wadah untuk menggembleng jiwa kepemimpinan,” tegasnya.

“Apabila ingin sukses di masa depan, maka maksimalkan dalam kegiatan sosial serta aktif dalam berorganisasi saat masa muda, pasti akan ada dampaknya untuk masa depan,” imbuhnya.

Selama menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, ia konsisten dalam menyoroti kebijakan pembangunan sekolah di Kota Surabaya.

“Pada tahun 2018, saya pernah menggaungkan program zero putus sekolah, sehingga visi Kota Surabaya dapat terwujud untuk menjadi kota kelas dunia,” ujarnya.

“Dulu waktu 2010 ada seorang warga di Sawunggaling yang menyampaikan kepada saya bahwa atap sekolahnya terbuat dari kain kafan,” sambungnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya itu menyebutkan bahwa pendidikan di Surabaya mengalami perkembangan yang signifikan selama ia menjadi wakil rakyat selama 3 periode.

“Sejak tahun 2009, saya mengamati bahwa pendidikan di Kota Surabaya semakin kesini semakin bagus, dibuktikan dengan indikator pendidikan dengan menggunakan indeks pembangunan manusia Kota Surabaya yang kini berada di ranking 1 se Jawa Timur,” ujarnya.

Reni menyatakan bahwa ia akan melanjutkan perjuangannya dengan maju sebagai Calon Anggota DPR RI dari PKS pada pemilu di tahun 2024, ia menyebutkan ingin adanya dinamisasi. Serta mengharapkan terjadinya kaderisasi dari PKS untuk menggantikannya di DPRD Kota Surabaya.

“Alasan saya maju sebagai caleg DPR RI karena ingin adanya dinamisasi, serta saya mengharapkan terjadinya kaderisasi yang baik. Sehingga ada pemimpin baru di DPRD Kota Surabaya,” ucapnya, Kamis (22/06/2023).

Reni berterima kasih kepada Allah SWT dan juga kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukungnya sejauh ini.

“Saya sangat berterima kasih kepada Allah SWT dan seluruh masyarakat yang telah mendukung saya, dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan tentunya amanah,” tandasnya. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.