Pertemuan Puan-AHY, Kesadaran Generasi Kedua atau Hanya Basa Basi?

oleh -189 Dilihat
oleh

SURABAYA, PETISI.CO – Relasi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dengan Partai Demokrat memasuki babak baru di generasi ke-2 elit partai keduanya. Semua ini setelah Ketua DPP PDIP, Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).

“Pertemuan ini akan bisa berdampak positif dan bisa mempengaruhi relasi politik kedua partai di masa depan,” ujar Pengamat Komunikasi Politik Surokim Abdul Salam kepada petisi.co Senin (19/6/2023).

Menurut Surokim, kebekuan komunikasi politik  pada generasi pertama dipastikan akan bisa mencair dan potensial  untuk bisa membuka peluang kesalingpahaman dan kerja sama lanjutan.

Kata peneliti senior SSC,  kondisi ini sebagai bentuk kemajuan untuk komunikasi politik keduanya, dan juga bagi kedua partai.

“Sekaligus juga menunjukkan adanya kesadaran baru diantara generasi ke-2 untuk bisa mencairkan kebekuan komunikasi politik dan tidak terus menerus menutup peluang berkomunikasi,” ujar  Wakil Rektor  UTM (Universitas Trunojoyo Madura) ini.

Pasalnya, implikasi dari pertemuan ini tentu akan membawa banyak impact, termasuk dalam peta konstelasi pilpres 2024.

Sementara, Direktur Eksekutif Charta Politik Yunarto Wijaya menyebut, pertemuan Puan-AHY ini dapat menjadi awal komunikasi politik yang serius, bukan sekadar basa-basi. Ia pun menilai pertemuan dua tokoh partai yang tidak berhubungan baik sejak 2004 ini dapat menjadi awal rekonsiliasi politik.

“Saya tetap melihat ini sebuah awal yang baik, dan saya setuju ini jangan dihitung pakai logika matematika soal cawapres,” kata Yunarto dikutip Minggu (18/6/2023).

Di lain sisi, Yunarto menilai, pertemuan ini menjadi ‘pertunjukan ekstrem’ kedua partai jelang Pilpres 2024. Bagi PDIP, pertemuan ini dinilai dapat mengikis anggapan bahwa partai berlambang banteng itu terlalu eksklusif.

Sedangkan bagi Demokrat, pertemuan ini dapat menunjukkan daya tawar bagi koalisi yang belum menentukan pendamping Anies.

“Ini pilihan yang ekstrem untuk menunjukkan wajah bahwa mereka (PDIP) jauh lebih cair, menetralisir kritik-kritik yang selama ini ada,”  tambah Yunarto.(kip)

No More Posts Available.

No more pages to load.