Pilkada Sumenep, Hairul Anwar: Rekom PAN Dinilai Tidak Sesuai Hasil Pleno

oleh -100 Dilihat
oleh
Hairul Anwar, Ketua BM-PAN Sumenep.

SUMENEP, PETISI.CO – Hairul Anwar, Ketua DPD Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM-PAN) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep tahun 2020 ini, menilai rekomendasi DPP PAN kepada pasangan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah bakal calon Bupati dan Wakil Bupati tidak sesuai hasil rapat pleno.

Untuk diketahui, Achmad Fauzi-Dewi Khalifah merupakan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pada Pilkada 2020 yang telah mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan.

Saat ini, Achmad Fauzi menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep, yang juga Ketua DPC PDIP Sumenep. Sedangkan untuk Dewi Khalifah merupakan Ketua DPC Hanura Kabupaten Sumenep.

Rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional kepada Achmad Fauzi-Dewi Khalifah berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan bernomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/030/lV/2020, tentang persetujuan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep.

Sehingga rekomendasi SK DPP PAN itu dinilai tidak sesuai hasil rapat pleno di DPD PAN yang digelar beberapa waktu lalu. Karena saat itu, DPD PAN Sumenep bersepakat mengusung Ketua DPD Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM-PAN) Sumenep, Hairul Anwar.

Salah satu alasan tersebut, selain menjadi kader, pria yang dikenal sebagai pengusaha muda tersebut dianggap memiliki kemampuan untuk membawa Kabupaten Sumenep lebih baik kedepan.

“Setelah rekom keluar, ya kami tidak kecewa. Cuma ya terkejut. Apalagi yang direkom bukan kader PAN,” terang Hairul Anwar, Senin (8/6/2020).

Menurutnya, dimana saat rapat pleno yang dihadiri 47 kader PAN, semuanya mendukung dirinya untuk maju pada Pilbup Sumenep mendatang, termasuk sekitar 22 dari 27 DPC juga menyatakan dukungannya.

Karena diantara alasannya, Hairul Anwar merupakan kader partai PAN dan dinilai memiliki kemampuan yang berkompeten untuk diusung pada pesta demokrasi lima tahunan di kabupaten ujung timur Madura berlambang kuda tersebut.

Semestinya lanjutnya menyatakan, DPP PAN memperhatikan kader partai selama masih ada yang berkompeten untuk didukung.

Karena bagi Hairul, akrab disapa, partai itu merupakan tempat edukasi politik bagi masyarakat, salah satunya untuk membenahi tatanan kepemerintahan kepada yang lebih, bukan malah menjadi industrial politik.

Sebab pria yang kini menjabat Ketua Askab PSSI ini menyadari, jika konsiderannya dilihat dari segi popularitas dan pengalaman di pemerintahan belum sebanding dengan bakal calon yang diusung DPP PAN saat ini.

Namun semestinya, sebagai kader partai yang telah diusung, mayoritas kader dan DPC mestinya juga jadi pertimbangan.

“Kita tahu pada saat Pilpres lalu PAN dukung Prabowo-Sandi, karena itu sudah kemauan kader. Meskipun dari segi popularitas, kalah lah sama lawan saat itu. Kalau hanya patokannya popularitas, dukung saja jadi artis yang sudah dikenal banyak orang,” ucapnya. (ily)

No More Posts Available.

No more pages to load.