Pimpin Rapat Pleno, Bupati Ikfina Beri 10 Tips Gaya Hidup Ramah Lingkungan

oleh -257 Dilihat
oleh
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menghadiri rapat Pleno PKK Kabupaten Mojokerto

MOJOKERTO, PETISI.COBupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menghadiri rapat Pleno Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mojokerto, yang berlangsung di Pendapa Graha Maja Tama (GMT), Senin (13/11) pagi. Dalam agenda Pleno PKK kali ini, Bupati Ikfina berkesempatan menjadi narasumber dalam pembinaan kader PKK terkait peran ibu dalam pendidikan  lingkungan hidup, dilingkup rumah tangga dan sekitarnya.

Adapun 10 tips gaya hidup ramah lingkungan di rumah yang ditekankan oleh Bupati Ikfina kepada kader PKK yang meliputi Ketua, Sekretaris, Pokja I hingga IV TP PKK tingkat Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.

Selain itu, kegiatan rapat pleno yang ke-11 ini, sebagai upaya dalam memantapkan 10 program pokok PKK yang telah berdasarkan atas realitas program yang telah ditetapkan oleh masing-masing daerah setempat serta untuk mewujudkan peranan TP PKK sebagai mitra kerja pemerintah yang strategis dalam mendukung terlaksananya program pemerintah yang sinergi dengan 10 program pokok PKK.

Pada pelaksanaan rapat pleno kali ini, juga turut dihadiri Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto, Yudha Akbar Prabowo dan Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Al Barra, serta Jamil dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto sebagai narasumber untuk menyampaikan materi terkait literasi digital.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina, mengungkapkan, bahwa saat ini bangsa Indonesia maupun dunia dihadapkan pada peningkatan suhu udara yang diakibatkan pemanasan global dan disebabkan oleh masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan.

“Semuanya terjadi akibat dari perbuatan kita semuanya, dulu kita sudah pernah lakukan sosialisasi penanganan sampah, bahwa sampah jangan dibakar dan akibatnya menjadi sangat luar biasa,” bebernya.

Lebih lanjut, terkait kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup, terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya yakni pertumbuhan penduduk, perubahan ekonomi, dan perubahan pola konsumsi atau gaya hidup.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Bupati Ikfina memberikan 10 tips gaya hidup ramah lingkungan di rumah, yakni yang pertama, hemat energi dengan bijak dalam penggunaan alat elektronik seperti penggunaan lampu, AC, mesin cuci, komputer, serta pastikan pintu kulkas selalu tertutup rapat dan isi kulkas secukupnya.

Kedua, hemat air dengan bijak dalam penggunaan air seperti memakai pancuran mandi dan keran air yang hemat air ketika sedang mandi, bijak dalam mencuci pakaian, meminimalisir  penggunaan siraman pada toilet duduk. Ketiga, bijak dalam mengola sampah.

Selanjutnya, masyarakat harus bisa memilah sampah. kelima, komposkan sampah. Keenam, manfaatkan minyak jelantah. Ketujuh, sustainable fashion dengan cara membeli dan menggunakan mode pakaian yang tidak lekang oleh waktu.

Kedelapan, adaptasi perubahan iklim dengan meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri dari dampak perubahan iklim. Sembilan, bijak berkonsumsi yakni dengan cara membeli produk yang lebih ECO – friendly, dan terkahir share to care dengan cara terus belajar dan berbagi pengetahuan tersebut kepada orang sekitar.

Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga menilai, dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, dapat dimulai dari anak usia dini dengan cara memberikan berbagai kegiatan terkait kepedulian lingkungan.

“Disekolah formal ada sekolah Adiwiyata, nah ini mau tidak mau TP PKK saya minta tolong untuk di wilayahnya masing-masing nanti koordinasi dengan desa bagaimana mulai dari anak usia dini, anak-anak itu dikenalkan dengan berbagai kegiatan yang mendukung sekolah hijau atau sekolah Adiwiyata,” ujarnya.

Di akhir arahannya, Bupati Ikfina mengajak seluruh kader TP PKK untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan serta menyebar luaskan pola hidup ini kepada seluruh masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan hidup.

“Mudah-mudahan bermanfaat, ini tadi menyisakan PR kepada Ketua TP PKK kecamatan untuk menindaklanjutinya ke tim penggerak PKK desa. Kita harus bersama-sama tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri, tidak bisa dilaksanakan oleh setiap pihak saja, tetapi semuanya harus sama-sama,” pungkasnya. (ng)

No More Posts Available.

No more pages to load.