PKB “Perang” Lawan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

oleh -147 Dilihat
oleh
Gus Imin sambutan di aksi tandatangan petisi perlindungan perempuan dan anak

SURABAYA, PETISI.CO – Menyusul banyaknya peristiwa di berbagai daerah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan satu tekad memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Tekad itu disampaikan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Gus Imin) pada aksi penandatangan Petisi Perlindungan Perempuan dan Anak di depan Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) dan PWNU Jatim, Minggu (22/1/2023).

Aksi ini digelar oleh Perempuan Bangsa DPW PKB Jatim. Ratusan ibu-ibu long march dari kantor DPW PKB Jatim menuju depan MAS dan Kantor PWNU Jatim.

Sepanjang perjalanan, mereka membawa poster bertuliskan “Anak itu disayang bukan dibuang, Jangan buli aku, Stop salahkan korban, Stop manipulasi anak, Kami butuh perlindungan bukan kecaman, Beras habis kok anak yang ngemis dan Jangan lecehkan generasi masa depan”.

Di depan MAS dan Kantor PWNU Jatim, ibu-ibu menandatangani petisi. Bahkan, Gus Imin ikut menandatangani petisi di spanduk bertuliskan Petisi Perlindungan Perempuan dan Anak di depan Kantor PWNU Jatim.

Gus Imin mengaku hari ini menyaksikan banyak peristiwa kekerasan baik kepada perempuan maupun anak. Ini semua tidak boleh diteruskan.

“Hentikan kekerasan perempuan dan anak, setuju,” teriaknya yang disambut teriakan setuju ratusan ibu-ibu berseragam baju muslimah warna hijau.

Karena itu, lanjutnya, kita berkumpul untuk mengingatkan seluruh warga bangsa, bahwa kita sedang menghadapi masa yang sedang mengkhawatirkan. Kita tidak boleh diam dan menganggap masalah itu biasa saja.

“Ini keadaannya sudah sangat luar biasa. Kita harus melawan dan menyiapkan kekuatan. Setuju,” ucap Gus Imin yang lagi-lagi disambut teriakan setuju oleh peserta long march.

Upaya yang disiapkan, menurutnya, pertama, bersama-sama mengokohkan dan mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Hari ini kita lalui dan dijalankan dengan melakukan aksi yang dilakukan oleh perempuan bangsa DPW PKB Jatim.

“Agar semua melek (melihat) sadar akan haknya. Agar semua mengerti akan kewajibannya. Agar seluruh rakyat bangsa Indonesia adalah kekuatan anti kekerasan,” paparnya.

Kedua, lanjutnya, memohon kepada seluruh aparat penegak hukum untuk mengambil langkah-langkah reprensif bagi tindak kekerasan terhadap anak. Dimana, akhir-akhir ini kekerasan terhadap anak merajalela.

“Karena kebodohan, kekhilafan, kengawuran tidak mengerti hukum, maka tindakan reprensif aparat penegak hukum harua dilakukan agar menjadi pembelajaran bagi kita semua,” katanya.

Yang ketiga, adalah sempurnakan konstitusi kita perbuat undang-undang, kita perbuat aturan kita agar semua menjadi waspada dan ada antisipasi.

“Karena itu, kita minta seluruh jajaran legislatif dan eksekutif menyempurnakan aturan-aturan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya,” tandas Gus Imin. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.