PKS Jatim Salurkan Bantuan APD untuk Tenaga Medis

oleh -149 Dilihat
oleh
Irwan Setiawan (tengah) bersama sejumlah pengurus PKS Jatim saat menyerahkan bantuan APD di RS Cempaka Putih Permata.

SURABAYA, PETISI.CO – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker kepada tenaga medis di beberapa Rumah Sakit (RS) di Kota Surabaya, Kamis (26/3/2020).

Penyerahan masker tersebut dilakukan oleh Ketua Umum DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan didampingi Wakil Ketua Gerakan Tanggap Bencana (GENTA) Covid-19 Bustanul Arifin serta anggota DPRD Jatim, Lilik Hendarwati.

“Kami membagikan 2.500 masker ke beberapa RS. Antara lain, tadi kami ke RS Wiyung Sejahtera dan RS Cempaka Putih Permata. Selain masker juga kami bawa hand sanitizer. Tentu jumlah ini belum memadai dibanding kebutuhan para tenaga medis akan APD,” ujar Irwan dalam siaran persnya, Jumat (27/3/2020).

Dijelaskan, sebagai zona merah yang ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov), potensi bertambahnya kasus corona cukup besar di Kota Surabaya. Apalagi dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

“Kami menerima laporan adanya suspect di RS-RS, selain RS yang ditunjuk sebagai rujukan pasien Corona karena penuhnya RS rujukan. Sementara RS nonrujukan ini tidak memiliki ruang isolasi dan APD yang memadai,” tuturnya.

Dengan demikian, potensi mereka menularkan kepada tenaga medis dan pasien lain, cukup mengkhawatirkan. “Karena itu kami ke sini. Saya pikir Pemprov juga perlu memperhatikan semua RS di daerah zona merah karena pasien yang masuk bisa jadi adalah suspect,” tambahnya.

Di RS Wiyung Sejahtera, sumbangan masker diterima langsung Direktur RS, dr Eko Wahyu Agustin, MM dan Ketua Satgas Covid-19, dr Irma Widyastuti beserta seluruh jajaran manajemen RS. Dalam kesempatan tersebut, diceritakan kondisi RS Wiyung Sejahtera yang kemarin menerima pasien suspect dan harus ditangani karena RS rujukan penuh.

Disebabkan minimnya APD, maka mereka menggunakan jas hujan dan sepatu boot. Hal ini tentu beresiko tinggi. Keluhan soal minimnya APD ini menjadi hal utama yang disampaikan para tenaga medis.

“Stoknya langka. Dan harganya tinggi. Sementara kami yang bukan RS rujukan corona belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Padahal kami juga beresiko ketika menerima pasien,” ujar dr Eko Wahyu Agustin.

Sedangkan di RS Cempaka Putih Permata rombongan diterima oleh Direktur RS dr Candra Damayanti, Sp.OG. Di Rumah Sakit yang banyak menerima pasien ibu dan anak serta poli THT ini juga dibicarakan penanganan pasien suspect dan minimnya APD yang tersedia.

Sempat pula diceritakan penanganan ODP di RS ini yakni belasan pekerja dari sebuah BUMN yang baru saja menerima tamu dari Belanda. “Satu pasien suspect saja untuk pertama kita butuh setidaknya 10 APD,” ujar dr Candra memberikan gambaran.

Sementara itu, Lilik Hendarwati akan menyampaikan permasalahan minimnya APD ini kepada Pemprov. Wilayah Zona merah seperti Surabaya, Malang, Blitar, Magetan, mesti mendapatkan perhatian khusus agar penyebaran wabah corona ini tidak semakin besar. Terutama kepada para tenaga medis di RS-RS.

“Mereka ini garda terdepan perlawanan wabah. Tanpa mereka kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kewajiban Pemerintah menjaga keselamatan dan keamanan mereka,” katanya.

Karena itu, Pemprov harus menyediakan bantuan penyediaan kamar isolasi di seluruh RS, suplai APD lengkap, serta kebutuhan lainnya seperti sanitizer dan disinfektan. “Apalagi kita sudah diminta relokasi anggaran oleh Pemerintah Pusat untuk kebutuhan penanganan wabah ini. Ini harus kita prioritaskan,” tegasnya.

Selain itu, Pemprov juga harus membicarakan opsi lockdown bagi zona merah. Mulai koordinasi intensif dengan Pemerintah kabupaten/kota. “Seiring kebijakan pemerintah pusat memberikan social safety net,” tambah Lilik.

PKS Jatim melalui Genta Covid-19 di seluruh kabupaten/kota se-Jatim bekerja melalui beberapa kegiatan. Antara lain penyemprotan disinfektan di area tertentu dan area padat penduduk, pembagian masker dan sanitizer, sosialisasi Covid-19 kepada masyarakat, serta pemberian bantuan bagi mereka yang harus isolasi/karantina. Juga pengawalan kebijakan pemerintah terhadap wabah corona melalui anggota DPRD. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.