Polda Jatim Gelar Pelatihan Peliputan Pemilu

oleh -398 Dilihat
oleh
Diskusi panel dan pelatihan peliputan pemilu

SURABAYA, PETISI.CO – Polda Jawa Timur melalui Bidang Hubungan Masyarakat menggelar Pelatihan Peliputan Pemilu dengan tema “Sinergitas Polda Jatim Bersama Awak Media Dalam Mensukseskan Pemilu 2024, Sura (Suara Rakyat) Sulu (Suara Pemilu). Pelatihan digelar di Hotel Novotel Samator Surabaya, Jl. Raya Kedung Baruk No 26-28 Kedung Baruk, Kec. Rungkut Surabaya, diikuti oleh 100 lebih peserta dari insan media.

Selain dari media, kegiatan tersebut juga dihadiri Kapolda Jatim, Irjen Pol Dr. Toni Harmanto MH didampingi Wakapolda Brigjen Pol Akhmad Yusep beserta Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim dan jajaran Humas, anggota KPU dan Bawaslu Provinsi Jatim, Ketua Harian Komite dan Komunikasi atau Ketua Perhimpunan Hotel dan Media Digital, Kabag Analis Dit Intelkam Polda Jatim, Akademisi dan Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga, dan Ketua PWI Jawa Timur beserta jajaran, Selasa (10/10/2023).

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, oleh para peserta dan seluruh anggota Kepolisian Daerah Jawa Timur yang hadir pada acara tersebut. Pelatihan tersebut juga diikuti secara ruling dan daring oleh seluruh humas Polrestabes, Polresta dan Polres jajaran Polda Jawa Timur.

Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Kombes Pol Dirmanto SH, SIK, dengan menyampaikan, bahwa kegiatan ini adalah diskusi panel dan pelatihan peliputan pemilu 2024.

“Secara konfirmasi kemaren bahwa yang hadir seharusnya 100 orang, namun karena antusias dari teman teman PWI yang rencana hadir adalah 115 orang. Jadi ada penambahan sebanyak 15 orang, ini menunjukkan sinergi dari Polda Jatim dengan PWI semakin erat didalam mendekati atau menyongsong masa masa pemilu,” ujar Kombes Dirmanto.

Kegiatan ini dilaksanakan, lanjut Kabid Humas Polda Jatim, secara ruling dan daring. Ada dua sesi yang nanti akan dilaksanakan, sesi pertama adalah diskusi panel yang diisi oleh berbagai narasumber dan sesi kedua oleh PWI Jatim terkait dengan peran pers dalam menjaga kondusifitas pemilu di Jawa Timur.

Berkaitan dengan hal tersebut kami mengucapkan terimakasih, kepada seluruh rekan rekan yang telah mendukung terselenggaranya pelaksanaan ini.

“Kemudian kami juga mengharapkan kepada bapak Kapolda untuk berkenan memberikan arahan sekaligus membuka acara ini, dan kami juga mohon kepada Ketua PWI Jatim untuk memberikan sambutan arahan pada kita sekalian, sehingga sinergitas antara Polda Jawa Timur maupun PWI dan seluruh rekan Media bisa terus berjalan dengan sebaik baiknya,” ucap Dirmanto.

Selanjutnya, sambutan dari Ketua PWI Jawa Timur Lutfi Hakim, mengatakan, alhamdulillah hari ini kita diberikan kesempatan mengikuti diskusi panel dan pelatihan peliputan pemilu, yang merupakan hasil sinergitas dari Polda Jatim dengan awak media di Jawa Timur.

“Pak Kapolda saya sudah keliling dan pagi ini masya Allah jumlah wartawan lebih dari seratus, ini saya kira hanya Polda Jatim yang bisa melakukan. Jadi ini adalah bukti bahwa teman teman media respek kepada Kapolda dan jajarannya sehingga teman teman punya kepedulian kepada materi ini, kalau para jurnalis peduli terhadap pemilu untuk melakukan pelatihan dan ditempa di ruang publik yang sudah terkontaminasi,” ungkap Ketua PWI Jatim.

Mudah mudahan setelah diskusi ini, lanjut Lutfil Hakim, apa yang di produksi melalui berita bisa menjadi referensi dan rujukan bagi masyarakat di tengah bingungnya masyarakat.

“Jadi insya Allah Pak Kapolda, apa yang ditulis oleh pers lebih presisi. Karena jurnalis itu di tuntut tanggung jawab, dan insha allah pelaksanaan pemilu nanti bisa aman, nyaman berkat Polda Jatim yang luar biasa memberikan atensinya. Teman teman media juga wajib memberikan pemahaman, sehingga masyarakat bisa paham betul apa itu pemilu bukan hanya memilih tapi juga memilah, siapa yang paling pantas di pilih menjadi pemimpin yang berkwalitas,” ujar Cak Item, sapaan akrab Ketua PWI Jatim.

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto, mengulas peristiwa unik dan lucu terkait dengan komunikasi, menurutnya maksud dan maknanya agak susah. Sehingga para peserta semua tertawa mendengar kisah yang di sampaikan oleh Kapolda Jatim.

“Maka iven inilah menjadi satu langkah kita didalam kegiatan kegiatan yang akan kita lakukan. Terkait dengan tren dan isu yang terjadi waktu ini, beberapa media yang kita tau musim kering yang berkepanjangan dan disampaikan beberapa titik api masih ada, ini juga persoalan yang harus kita pecahkan bersama,” ungkap Kapolda Jatim.

Dimana anggota Polda Jatim hingga saat ini masih berjibaku dengan potensi spot spot yang ada di seluruh Jawa Timur, kata Irjen Toni, menurutnya yang menjadi kendala adalah lokasi lokasi spot yang menjadi titik api ternyata di tempat tempat yang tidak mudah untuk dijangkau.

“Kemudian sumber sumber air yang sudah banyak mengering, sehingga agak kesulitan bagi helikopter untuk bisa mengambil air. Di tambah lagi relawan relawan yang terus digerakkan tidak bisa memenuhi target untuk terus menerus melakukan pemadaman, jadi tentunya keprihatinan kita atas spot spot kekeringan sampai saat ini masih terus ada di Jawa Timur, saat ini ada 22 spot yang kita identifikasi sebagai titik yang menjadi perhatian kita bersama,” ungkapnya.

Selanjutnya terkait pemberitaan, Irjen Pol Toni Harmanto, mengaku masih banyak informasi informasi yang dapat dipercaya akurasinya, serta banyak juga informasi yang bersifat hoax, terutama masa masa tahapan pemilu di tahun 2024 yang sedang berlangsung seperti sekarang ini.

Pihaknya berharap, sumber berita yang baik akan menjadi baik, yaitu bukan berita yang buruk yang menyesatkan, sehingga akan dapat meningkatkan para pembacanya.

Kapolda Jatim berharap, untuk jajaran Humas di Kepolisian mulai dari tingkat Polda hingga Polres termasuk jajaran satker yang lain, juga bisa memberikan informasi yang tentunya diharapkan bisa bersifat utuh. Sehingga tidak akan menimbulkan pertanyaan dari media.

Irjen Toni Harmanto, menyampaikan, jajaran kepolisian tentunya juga terus berharap kepada media di Jawa Timur, berkaitan dengan konten berita yang akurat, berimbang dan tidak subjektif.

“Dimana pemberitaan itu tentunya dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan kode etik jurnalistik dan undang-undang pers,” pungkasnya. (bah)

No More Posts Available.

No more pages to load.