Polrestabes Surabaya Gandeng Forkopimda Surabaya Gelar Diskusi Dampak Kenakalan Remaja

oleh -120 Dilihat
oleh
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan memberikan paparan

SURABAYA, PETISI.COPolrestabes Surabaya bersama Forkopimda Surabaya mengadakan diskusi panel menyikapi dampak negatif destruktif gangster di era digital dan modern ini. Hadir pula Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan serta Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Dalam acara tersebut turut dihadiri narasumber antara lain Bidang Kriminologi dan Kepolisian, Adrianus Elista, Dekan Fisip Unair, Bagong Suyanto, Dr Diana Rahmasari selaku psikolog, Ahmad Muhibbin selaku akademisi.

Acara yang diselenggarakan di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Rabu (14/12/2022) dimoderatori oleh Ketua Pusat Transformasi dan Pembangunan Pasca Sarjana Unair, Suko Widodo.

Kapolrestabes Surabaya mengungkapkan, keberadaan gangster remaja di Surabaya ini berbeda.

Jika biasanya gangster tergolong dewasa, namun di Surabaya ini anak-anak.

“Seperti yang disampaikan Ketua Pengadilan Negeri melihat istilah gangster ini berlebihan justru bisa membahayakan anak,” terangnya.

Fenomena ini merupakan kenakalan remaja biasa yang harus mendapat penanganan tepat. Jangan sampai salah penanganan, ini yang membuat Polrestabes Surabaya melaksanakan forum diskusi ini.

“Kami ke depan berharap mereka berhadapan dengan Satbinmas bukan Satreskrim,” terangnya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, acara ini untuk mencari formula agar anak-anak ini tidak menjadi generasi muda yang terjebak dalam kegiatan negatif.

Ia berharap harga diri Surabaya sebagai Kota Pahlawan terinjak-injak karena kurang siap menyiapkan generasi mudanya.

“Anak-anak ini ke depan akan menjadi pemimpin Surabaya. Sehingga ke depan akan menjadi anak-anak yang luar biasa dan cinta kasih yang luar biasa. Kami akan pisahkan mana yang terlibat kenakalan remaja dengan yang melakukan tindak kriminal,” terangnya.

Eri mengungkapkan, untuk mengubah anak-anak yang melakukan kenakalan remaja dengan membentuk sekolah yang homey atau nyaman. Anak-anak yang terlibat kenakalan remaja akan dilibatkan pada kegiatan yang positif.

“Dengan bisa melakukan manajemen stres, awalnya energi negatif akan menjadi positif. Sehingga saya berharap harga diri untuk tetep menjaga Surabaya tetap aman bisa terus dijaga,” tuturnya. (rif)

No More Posts Available.

No more pages to load.