SURABAYA, PETISI.CO – PB POSSI akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dalam pertandingan cabang olahraga (cabor) selam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Papua. Setiap atlet diwajibkan mengikuti rapid test atau tes swab sebelum berlaga.
“Tentunya aturan prokes dari Kementerian Kesehatan harus dilaksanakan betul, karena pandemi Covid-19 belum berakhir,” kata Ketua Umum PB POSSI, Mayjen TNI (pur) Buyung Lalana kepada wartawan di sela pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) POSSI di Surabaya, Jumat (9/3/2021) malam.
Sesuai aturan prokes, menurutnya, seluruh atlet yang akan bertanding harus melakukan rapid test. Bahkan, bukan saja atlet, seluruh offisial tim, termasuk manajer dan ketua kontingen selam wajib mengikuti aturan tersebut.
“Seperti pada umumnya, sebelum berangkat naik pesawat, penumpang harus rapid test. Di panitia, juga disiapkan rapid test, karena masa berlakunya rapid test terbatas,” ungkapnya.
Jika hasil rapid test atlet menunjukan positif Covid-19, maka dilarang ikut bertanding. Atlet tersebut, harus diisolasi di satu tempat. “Karena Covid-19 ini penyakit menular,” tegasnya.
Pada PON Papua, cabor selam tidak ada pengurangan jumlah nomor yang dipertandingkan. Tetap melombakan mempertandingkan 28 nomor atau memperebutkan 28 medali emas.
Dari 28 emas tersebut, dibagi dalam dua nomor, yakni 20 nomor kolam dan 8 nomor laut. Untuk kolam finswimming ada batasan usia atlet 35 tahun. Sedangkan, untuk OBA usia atlet dibatasi 45 tahun.
“Kami berharap pertandingan selam di PON Papua berjalan lancar dan aman, terutama dalam penyelenggaraan,” tutur Buyung sembari berharap di PON Papua bisa dipertandingkan nomor-nomor yang dilombakan di kejuaraan dunia, seperti freediving dan underwater hockey.
Munas POSSI ke X 2021 sendiri diikuti oleh 25 pengprov POSSI dari 34 pengprov POSSI se Indonesia. Munas digelar untuk memilih ketua umum yang baru dan membahas program kerja ke depan, khususnya penyelenggaraan PON Papua. (bm)
