Potong Tumpeng HUT Ke-1 LSM GPT, Ketua Umum Sampaikan Keinginan dan Harapan

oleh -99 Dilihat
oleh
Potong Tumpeng HUT Ke-1 LSM GPT.

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Genap satu tahun berdirinya Organisasi masyarakat/Lembaga Swadaya Masyarakat GPT (Garuda Putra Tulungagung) dirayakan secara sederhana. Tak ketinggalan, pemotongan tumpeng mewarnai di Hari ulang tahun GPT ke 1 tersebut.

LSM GPT yang bergerak di bidang sosial dan budaya dan bersekretariat di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung tersebut merayakan hari ulang tahun ke 1 tahun di warung Sor Melinjo, Minggu (30/1/2022).

Ketua umum GPT, Totok Fredy

Menurut Ketua umum GPT, Totok Fredy
acara ulang tahun yang ke-1 ini seharusnya pada bulan 11 November 2020 lalu sesuai tanggal berdirinya LSM GPT pada 8 November tahun 2020. Namun dikarenakan situasi pandemi covid-19, HUT GPT ke-1 baru dilaksanakan hari ini.

“Karena situasi pandemi kita menunda untuk mengadakan acara ulang tahunnya dan baru hari ini dilaksanakan,” ujar Totok kepada awak media saat di lokasi.

Dengan usia  GPT genap 1 tahun ini, ketua umum menginginkan seluruh anggota dilingkup internalnya kedepan akan menjadi lebih solid lagi.

“Karena apa, rencana GPT ingin korcam di 19 Kecamatan (se Kabupaten Tulungagung). Sekarang ada 8 Kecamatan yang sudah ada pengurus. Jadi kita merangkul dari tingkat bawah itu ada perwakilan di tingkat kecamatan,” imbuhnya.

Lanjutnya, dengan adanya perwakilan di tingkat Kecamatan tersebut dengan maksud GPT bisa mengcover masyarakat yang kurang mampu di tingkat desa (bawah).

Totok menjelaskan, GPT yang dipimpinnya bergerak di bidang sosial dan budaya. Dalam bidang sosialnya, GPT akan bergerak ketika ada masyarakat yang tidak tercover oleh pemerintah dalam hal bantuan seperti BPNT dan lain sebagainya.

Totok mengungkapkan, masih banyak masyarakat yang seharusnya betul-betul menerima bantuan pemerintah namun belum tersampaikan dengan benar dan terkesan dipilih-pilih.

“Banyak di masyarakat seharusnya mendapat bantuan seperti BPNT dan lain lainnya itu banyak yang tidak menerima dan tidak dimasukkan oleh pemerintah sampai tingkat desa. Di situ ada indikasi tidak semua seharusnya yang berhak menerima itu adalah juga dimasukkan, lha indikasinya itu dipilih-pilih,” ungkapnya.

GPT menilai masih banyak bantuan yang belum tepat sasaran, karena banyak orang-orang yang ekonominya menengah ke atas itu justru mendapat bantuan. “Dan lainnya banyak yang tidak menerima, makanya GPT bergerak di bidang sosial,” tuturnya.

Masih menurut Totok, dalam satu tahun usianya GPT sudah banyak kegiatan yang dilakukan untuk masyarakat.  “Yang tahun kemarin sudah menyebarkan bantuan sembako itu di Kecamatan Bandung Kecamatan Ngunut di Kecamatan Campurdarat dan di Kecamatan kota. Jadi GPT sudah bergerak mengcover orang-orang yang perlu bantuan,” tuturnya.

Ditambahkannya, anggota GPT merasa bangga bisa membantu pemerintah dan bersinergi dengan pemerintah dalam hal membantu masyarakat yang belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah.

Diharapkan, ke depan nanti untuk koreksi para pelaksana pemerintahan terutama yang ada di desa-desa.

“Mohon betul-betul mendata karena di desa itu banyak. Yang sudah dianjurkan oleh Dinsos itu tiap dua bulan sekali mengupdate data baru. Verifikasi update data baru siapa yang belum dapat terus siapa yang sudah mendapatkan tetapi sudah meninggal dunia atau pindah (tempat), disitu indikasinya tetap menerima,” harapnya. (par)