MAGETAN, PETISI.CO – Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri agama nomer 17 tahun 2021 tentang ketentuan peribadatan di tempat ibadah pada wilayah pemberlakuan PPKM Darurat peribadatan seperti masjid, mushola, gereja, pura, vihara dan klenteng serta tempat umum lainya yang difungsikan sebagai tempat ibadah yang dikelola masyarakat, pemerintah, maupun perusahaan ditiadakan sementara. Legiatan peribadatan dilakukan di rumah masing-masing.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magetan Muttakin. M.ag, Jumat (16/07/2021) mengatakan, penyelengaraan malam takbiran keliling dan sholat idul adha di masjid maupun mushola juga ditiadakan di seluruh kabupaten dan kota dengan level asesmen 3 dan 4 yang diterapkan pemberlakuan PPKM Darurat termasuk Kabupaten Magetan. “Agar tidak menimbulkan kerumunan,” terang Kakemenag Magetan.
Muttakin juga menyampaikan untuk penyelengaraan penyembelihan hewan kurban agar dititipkan ke Rumah Penyembelihan Hewan (RPH) dan jika akan menyelenggarakan sudah ada penjelasan secara detail dalam surat edaran menteri agama tersebut. Pada intinya saat penyembelihan hewan kurban untuk menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
“Jangan numpuk di hari pertama dan hari tasyrik kedua, ketiga dan berikutnya. Sehingga tidak akan ada kerumunan pada saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban,” imbuh Mutakkin.
Terkait hal ini pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan merangkul berbagai instansi baik TNI/Polri, KUA, Camat di wilayah masing-masing untuk menyampaikan dan menindaklanjuti dengan surat edaran tersebut.
Khusus bagi ASN /keluarga besar Kemenag Kabupaten Magetan diimbau untuk tidak menjadi imam juga khotib maupun panitia kegiatan idul adha untuk menyukseskan SE Menag no.17 tahun 2021. “Bukan dalam kontek tidak mengakui beribadah itu tidak, namun hal ini demi menyelamatkan masyarakat dari wabah pandemi covid-19,” tutupnya. (pgh)
