Proyek Jalan Wisata Kedung Jaran Rp 525 Juta di Gemarang Madiun Asal-Asalan?

oleh -63 Dilihat
oleh
Jalan yang baru selesai pengerjaannya sudah mulai retak

MADIUN, PETISI.CO – Proyek jalan wisata menuju air terjun Kedung Jaran yang berada di Desa Durenan Kecamatan Gemarang Madiun, pengerjaannya  amburadul, terkesan asal-asalan. Semua ini bisa dilihat dari kondisi sekarang yang baru penyerahannya di bulan Desember 2017, sudah mengalami retak-retak dan mulai kelihatan batu koralnyà.

Proyek yang menggunakan uang rakyat melalui anggaran APBD pembangunan jalan menuju obyek wisata air terjun Kedung Jaran, diduga penuh penyimpangan dan terindikasi adanya mark up anggaran.

Dengan anggaran Rp.525.220.000,- terlihat sangat tidak sesuai dengan hasilnya, dari nilai total anggaran tersebut, diperuntukkan untuk rabat jalan sebesar Rp. 86.876 479,94 sepanjang 325 m, keprasan pembuka lahan sebesar Rp. 248.146.868,50 sepanjang 650 m dan pembuatan tanggul penahan sebesar Rp. 42.176.376,64 sepanjang 14 m dengan tinggi 4 m sudah ambrol terkena longsor.

Proyek yang dikerjakan CV. Bangkit ini terkesan seperti siluman.

Pasalnya, menurut Kepala Desa Durenan Kecamatan Gemarang Purnomo, saat mulai pengerjaan proyek, sama sekali tidak adanya koordinasi dengan aparat Desa Durenan. Padahal pihak desa juga membantu membelikan gorong-gorong  dengan memakai anggaran desa, dengan harapan pihak desa dapat dilibatkan dalam pengawasan atau membantu lain-,lainnya agar proyek jalan ini selesai dengan sempurna.

“Karena tidak adanya pengawasan, saya yakin pembangunan ini tidak akan sempurna dan banyak penyimpangan, masak satu sak semen dibuat dua kali adukan molen dan tidak adanya pemadatan,” tegas Purnomo dengan penuh kecewa.

Keterangan berbalik dan terkesan melakukan pembelaan dilancarkan oleh Budi Jatmiko, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)  Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Madiun.

“CV. Bangkit sudah mengadakan serah terima pada awal Desember 2017, dan saat serah terima kondisi jalan itu dengan keadaan baik,” terang Budi Jatmiko.

Kabid jembatan dan jalan Heru Sulaksono ST,MM

Senada juga disampaikan oleh Heru Sulaksono, ST. MM. Kepala Bidang Jembatan dan Jalan Umum Kabupaten Madiun, dirinya menuturkan bahwa rusaknya jalan karena jeleknya mutu pekerjaan masih dalam tahap pemeliharaan selama satu tahun. Terkait rusaknya jalan itu, karena faktor alam, setelah musim penghujan, pihaknya akan meminta kepada CV. Bangkit untuk membenahi.

“Kita sudah melakukan pengawasan pekerjaan CV. Bangkit, namun bila saya dianggap gagal dalam melakukan pengawasan, silahkan usulkan kepada Bupati agar saya diganti,” tantang Heru Sulaksono.

Sementara, sampai berita ini ditulis, Direktur CV. Bangkit terkesan menghindar dan sulit ditemui awak media untuk dikomfirmasi. (har)

No More Posts Available.

No more pages to load.