SIDOARJO, PETISI.CO – Setelah selesai penjaringan bakal calon legislatif (bacaleg) yang dimulai sejak akhir tahun 2022 hingga akhir Januari 2023, selanjutnya pengurus DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Sidoarjo konsolidasi internal partai dan pengkondisian mesin politiknya. Termasuk penataan teknis mengenai agenda dan tahapan apa yang harus dilalui bacaleg.
Acara silaturahim DPD PSI Sidoarjo dikemas sebagai ajang menyamakan persepsi, langkah strategis taktis sekaligus forum pembekalan para bacaleg, Minggu (19/02/2023) berlangsung serius dan penuh keakraban.
Seluruh perwakilan kader DPC PSI se-Sidoarjo, simpatisan, dan para bacaleg mengenakan kostum merah mawar. Tjutjuk Supariyono, Ketua Fraksi Komisi D DPRD Kota Surabaya ditunjuk sebagai narasumber dengan tema pembekalan edukasi politik dan teknis menjadi anggota dewan.
“Acara dikemas santai namun berbobot karena narasumber kita adalah orang yang memahami dan berpengalaman mengenai perihal semacam ini,” ujar Sekretaris DPD PSI Sidoarjo yang akrab disapa bro Yoko.
Pembekalan para bacaleg berlokasi di posko Pemenangan PSI Sidoarjo, Jalan Cemeng Bakalan Rt 11 Rw 02, Sidoarjo. Alasan pemilihan tempat ini, menurut Firmansyah Maulana, Ketua DPD PSI Sidoarjo, bahwa PSI ingin semakin mengakrabkan para kadernya dengan media rumah solidaritas PSI. Rumah bersama yang dijadikan pusat kegiatan kader dan merumuskan langkah-langkah terbaik bagi eksistensi partai.
Beberapa agenda yang diarahkan oleh nara sumber antara lain; mengenai pentingnya mengenali daerah pemilihan (dapil), tawaran program politik sesuai kebutuhan dapil, visi misi bacaleg, dan tips pemenangan. Tjutjuk banyak menyampaikan situasi dan kondisi masyarakat saat ini, terutama mengenai sosial kultur Sidoarjo.
Berlanjut Tjutjuk PSI di Sidoarjo optimis akan menang, sebab didukung mesin politik DPD PSI Sidoarjo yang semakin menguat sampai di akar rumput.
“Gerbong PSI dapat digunakan para bacaleg sebagai mesin politik tanpa mahar, secara teknis berbiaya murah (low cost) dan akan terus berlawanan dengan tradisi money politic yang masih akrab di masyarakat kita,” tuturnya. (jar)
