JOMBANG, PETISI.CO – Masalah limbah pabrik memang sering jadi bahan protes bagi warga sekitar pabrik. Seperti dialami PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) yang berlokasi di Desa Jatigedong Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.
Pabrik besar yang berdiri di atas tanah puluhan hektare ini memproduksi monosodium glutamat terbesar di dunia dengan investasi sebesar US$ 120 juta, sering kali dijadikan sasaran protes dari warga sekitar dan LSM.
Ketika ditemui petisi.co pada Rabu (26/12/2018), humas PT CJI Wahyu Aries menjelaskan, pihaknya tidak kaget ketika ada warga dan LSM melaporkannya, karena PT CJI sebelum membuang limbah ke Sungai Brantas sudah melalui proses pengolahan limbah terlebih dahulu, sehingga ketika dibuang ke Sungai Brantas, sudah sesuai dengan ketentuan UU nomor 32/2009 tentang Linkungan Hidup dan PP nomor 101/2014 tentang Pengelolaan Limbah.
“Bisa dicek di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, pihak PT. CJI tidak pernah melanggar baku mutu. Misalnya ada warga yang mengeluh limbahnya CJI bau, parameter baunya itu apa dan kalau toh kami melanggar, pasti sudah ditegur oleh Dinas Lingkungan hidup,” tutur Humas PT CJI Ploso.
Lebih lanjut Wahyu Aries mengatakan, selama ini PT. CJI sudah bekerjasama sangat baik dengan Pemkab Jombang. Bahkan pihaknya juga mengadakan pendidikan lingkungan kepada siswa-siswi sekolah di sekitar pabrik, dengan menanam pohon yang bibitnya dari CJI.
“Target kami setahun menanam 80.000 pohon, bagi sekolah yang ingin menanam pohon bisa mengajukan ke kami, asal ada titik yang dipakai untuk menanam pohon, bibitnya gratis dari CJI,” jelas Wahyu Humas PT. CJI Ploso Jombang.
Sebagai humas PT. CJI, pihaknya akan siap untuk menjelaskan kepada masyarakat atau media bahwa sudah 22 tahun PT. CJI selalu dapat nilai biru. Tahun ini dapat nilai hijau dari pemerintah, artinya CJI sangat patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan dan CJI bertekad bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.(prw)
