Puasa, Menahan Diri dan Meyakini Takdir

oleh -128 Dilihat
oleh

”Betapa banyak orang yang shaum, tidaklah memperoleh apa-apa baginya selain lapar. Dan betapa banyak orang yang mendirikan shalat, tidaklah memperoleh apa-apa baginya dari shalatnya kecuali lelah”.

(HR. Ad-Darimi dari Abu Hurairah RA)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist di atas :

1- Bagi umat Islam datangnya bulan ramadhan merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan. Karena dari 12 bulan yang ada, hanya di bulan Ramadhan ini umat Islam bisa mendapatkan pahala yang berlipat. Namun sangat disayangkan jika kita tak mampu meraup keuntungan di bulan suci ini. Justru kerugian yang didapatkan. Lalu apa sebabnya ?

2- Ada perilaku yang membatalkan pahala puasa tapi tidak membatalkan puasanya (Ghibah, Hoax, berdusta, memandang sesuatu dengan syahwat /birahi, sumpah PHP, berkata kotor, dan lain-lain). Yang pastinya di era sekarang ini sadar atau tidak sadar kita sering melakukannya. Eman-eman tho?

3- Untuk itu, marilah disepuluh hari yang kedua puasa ramadhan ini, kita perketat penjagaan pribadi kita dari perkataan dan perbuatan dosa, yang hanya akan merusak nilai ibadah puasa.

4- Jika ini bisa kita lakukan, puasa dengan penuh keimanan dan kesadaran, insyaAllah dari ibadah puasa ramadhan ini dapat menjadikan penghapus dosa-dosa yang lalu dan menjadikan kita orang -orang yang  taqwa.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur’an :

– Puncak daripada tujuan disyariatkan puasa dan bentuk puasa yang diinginkan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla, supaya menjadi orang yang taqwa artinya untuk tidak berbuat maksiat. Puasa mampu membendung finah syahwat entah itu fitnah syahwat butun atau faroj. Semua kemaksiyatan sumbernya dari syahwat itu. Maka orang berpuasalah tidak bisa meninggalkan maksiat ia hanya mendapatkan lapar dan dahaga.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi insan yang bertakwa”

(QS. Al- Baqarah: 183

Jika sesuatu ditakdirkan menjadi milik kita, berbekal usaha sedikit pun, sudah mampu diraih dengan mudah.

Namun, jika sesuatu itu tidak ditakdirkan menjadi milik kita, usaha paling besar yang kita lakukan pun tidak mampu menandingi takdir ILAHI, sudah pasti kita tidak bisa memilikinya.

Segala yang ada di dunia ini adalah milik ALLAH. Dan apa yang ALLAH karuniakan kepada kita, itulah rezeki kita dariNya, maka bersyukurlah.

Jangan bersedih apa yang bukan menjadi milik kita. ALLAH tidak mengizinkannya karena ALLAH tahu kita berhak memiliki yang lain.

ALLAH sedang menilai kesabaran kita dan jika kita bersabar tentunya ada anugerah dariNya buat kita.

“Tidak sekali-kali akan menimpa Kami sesuatupun melainkan apa yang telah ditetapkan ALLAH bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada ALLAH jugalah hendaknya orang yang beriman bertawakal”.

(QS. al-Taubah 9: 51)

Jadi Percayalah dan Yakinlah bahwa Takdir ALLAH itu Indah

Barakallahu fiikum…

Insyaa Allah kita semua selalu dalam keadaan bersyukur atas nikmat ALLAH

Dan jadikanlah Sholat dan Sabar sebagai penolong dirimu.

Aamiin Yaa Rabbal ’alaamiin (fim)

No More Posts Available.

No more pages to load.