SURABAYA, PETISI.CO – Puluhan pelajar di Surabaya yang terjaring razia gangster hingga balap liar, bakal mengikuti sekolah kebangsaan bulan Februari. Sekolah kebangsaan ini, akan bekerja sama dengan TNI dan Polri sebagai pemateri, dengan tujuan untuk melahirkan patriotisme dan cinta negara.
“Sekolah kebangsaan insyaallah sudah kita mulai di bulan Februari. Karena kan sekolah kebangsaan yang ngajar bukan orang pemkot, tapi mereka yang memiliki naluri cinta negaranya, berarti TNI dan Polri. Itu nanti mereka ditanamkan kebhinekaan dan ditanamkan kebangsaannya,” ungkap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Untuk jumlah yang terjaring razia pada akhir 2022 pun juga tak sedikit. Kawula muda itulah yang akan mengikuti sekolah kebangsaan semi militer.
“Mungkin puluhan yang terjaring untuk sekolah kebangsaan,” ujarnya.
Eri mengatakan, beberapa hari lalu ditemukan belasan remaja bersenjata tajam. Namun belum sampai beraksi dan baru bersiap.
“Kalau kemarin sajam itu kan belum melakukan. Dia kan lagi persiapan dari medsosnya, tarung-tarung tapi durung. Itu yang menemukan warganya. Brarti banyak gerakan warga,” kata Eri.
Ia menegaskan, pemkot dan warga tidak berhenti untuk patroli. Baginya, hal ini merupakan tantangan bagi kota besar, yang sudah umum ada.
“Kota besar pasti ada preman dan lain-lain. Makanya kenapa saya meminta Surabaya ini membangun dengan gotong royong, guyub rukun, sehingga warganya menjaga,” pungkas Eri. (dvd)
