PUPR Kota Kediri Genjot Proyek Padat Karya di Tengah Pandemi Covid-19

oleh -204 Dilihat
oleh
Kabid Bina Marga PUPR Kota Kediri, Endang Kartika Sari, S.T, Kamis (22/10/2020).

KEDIRI, PETISI.CO – Saat ini Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kediri lagi menggenjot proyek padat karya di tiga bidang pada dinas, di antaranya binamarga, ciptakarya dan pengairan guna mendongkrak roda perekonomian warga kota yang terdampak Covid-19.

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Sunyata, menjelaskan bahwa proyek padat karya yang sekarang dilaksanakan sekarang ini sudah mulai dijalankan di setiap bidang masing-masing dan ditargetkan selesai pada pertengahan bulan Desember tahun ini.

Menurutnya, dari draft anggaran sebesar Rp 27 miliar tersebut bisa di realisasikan pada 210 paket proyek padat karya yang berada di tiga kecamatan se Kota Kediri, seperti Kecamatan Mojoroto,  Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.

Dengan harapan, lanjut Sunyata, warga Kota Kediri yang terdampak adannya corona ini bisa bekerja kembali dan yang lebih utama yakni memiliki penghasilan.

“PUPR sekarang lagi melaksanakan giat proyek padat karya di ketiga bidang dengan tujuan bisa memulihkan perekonomian warga kota kediri yang terdampak corona,“ ungkapnya, Kamis (22/10/2020).

Sunyata menambahkan di Kota Kediri ini warga yang terdampak yang sudah masuk data ada 3750 warga terdampak Covid-19, yang tersebar di tiga Kecamatan dan 46 Kelurahan.

Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Kediri Endang Kartika Sari, S. T secara spesifik menjelaskan terkait pelaksanaan proyek padat karya di bidangnya bahwa pelaksanaan proyek padat karya ini merupakan bentuk pemulihan ekonomi di masa pandemi.

Dimana penyerpan tenaga kerja lebih di utamakan sehingga diharapkan dapat menggebrak pendapatan warga kota yang tadinya tidak memiliki penghasilan akibat pandemi corona, dapat bekerja lagi melalui proyek padat karya PUPR kota Kediri.

Dikatakan Endang, panggilan akrab mantan kabid di DLHKP itu nantinya proyek Padat Karya bisa merekrut warga terdampak Covid-19, dengan tetap melibatkan kelurahan, RT,  RW, LPMK, dan steakholder terkait untuk bisa mendaftarkan diri bekerja di proyek padat karya, tentunya melalui prosedur kelurahan masing-masing.

Pada bidang Bina Marga, masih menurut Endang, yakni melakukan sejumlah rehab saluran, bersih-bersih saluran, perbaikan jalan, rehab seperti yang berada di depan gedung Muktamar Lirboyo, tepatnya masuk kelurahan Campurejo, Pembangunan Jalan Rehab di 3B,dan lainnya.

“Pelaksanaan proyek padat karya di bidang bina marga ada 71 titik proyek, yang menyebar di sejumlah titik kelurahan, dimana dalam pelaksanaannya sudah di buatkan payung hukum adanya perwali nomor 36 tahun 2020 ini, “ jelasnya, Kamis (22/10/2020).

Sebelumnya, secara menyeluruh telah diplaning membutuhkan sekitar 1800 tukang dan kuli sekitar 1950, yang kata Endang Kartika Sari setiap titik proyek jumlah tenaga kerjanya berbeda-beda tergantung kondisi pekerjaannya.

“Yang paling banyak menyerap tenaga kerja itu pada bersih-bersih saluran dan rehab saluran diperkirakan setiap titiknya membutuhkan 15 sampai 20 orang tenaga kerja,“ terangnya.

Dari banyaknya tenaga kerja pihaknya juga tetap melakukan pengawasan setiap harinya guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami tetap melakukan pengawasan dalam proyek tenaga kerja itu, agar hasil bisa maksimal sesuai jadwal dan aturan yang telah ditentukan dari atas,“ pungkasnya.

Dari penelusuran media petisi.co di lapangan dengan adanya pelaksanaan proyek padat karya di PUPR kota Kediri terutama yang berada di Kelurahan Campurejo pada titik rehab jalan, disambut penuh empati. Edi (40)  warga Campurejo merasa bersyukur karena saat mula dia makelaran sepi karena adanya pandemi yang melanda, dengan ikut proyek padat karya bisa lebih bangkit sedikit lagi tingkat perekonomiannya.

“Ikut padat karya seneng pak, walau hanya bisa jadi kuli tapi setiap hari Sabtu sudah bayaran,“ ungkapnya. (bam)

No More Posts Available.

No more pages to load.