Ratusan Sopir Truk Berunjuk Rasa di Depan Kantor Dishub Jateng Tolak Aturan Odol

oleh -168 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menemui ratusan pengemudi truk yang berunjuk rasa di depan kantornya

SEMARANG, PETISI.CO – Ratusan pengemudi truk dari berbagai aliansi melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Jalan Siliwangi kota Semarang, Selasa (22/2/2022). Dalam tuntutannya mereka menolak kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan pelarangan truk over dimension over loading (ODOL).

Sejak pukul 09.00 para pengemudi mulai berdatangan. Sebagian dari mereka berorasi di atas mobil truk tronton bak terbuka yang dilengkapi dengan alat pengeras suara.

Beberapa perwakilan dari pengemudi diterima untuk audiensi dengan Kepala Dishub Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro yang juga dihadiri Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryonugroho.

Koordinator aksi sekaligus ketua umum Aliansi Pengemudi Independen Nasional, Suroso, mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk menuntut diberikan toleransi penundaan aturan operasi Odol.

“Jadi Bapak-bapak di sini tidak ada keputusan, kita hanya meminta kebijakan toleransi dalam masa pandemi tolong kegiatan operasi odol ini dipending dulu,” ucapnya.

Dengan diberlakukannya aturan odol dan dimensi ini, menurutnya sangat memberatkan para sopir. Mereka berharap agar pemerintah bisa secepatnya merevisi aturan tersebut.

“Pada intinya kita minta direvisi dengan aturan odol dan dimensi ini, karena itu yang akan memberatkan sopir dengan denda yang mahal dan ada kurungannya itu membuat sopir tidak berani bekerja. Kita tuh di jalan sudah tertekan dan tertindas, apalagi dengan adanya aturan odol ini, kita semakin mau dibunuh pelan-pelan, jadi daripada kita mati keluarga kelaparan, temen-temen ini siap untuk menunggu dari hasil revisi ini,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro yang menemui pengunjuk rasa mengatakan bahwa beberapa tuntutan dari mereka sudah ditampung dan akan segera ditindaklanjutinya.

“Pada prinsipnya apa yang jenengan suarakan tadi yang diwakili oleh rekan-rekan yang ada kurang lebih hampir 20 orang di dalam, ada 9 tuntutan yang semuanya akan kita tampung sedang dibuatkan konsep surat yang akan langsung kita teruskan ke pusat. Yang kedua ada tuntutan yang tidak ditulis langsung kita kabulkan yaitu operasi odol tetap kita laksanakan namun sifatnya hanya sosialisasi tidak ada penindakan,” terangnya.

Sementara itu, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryonugroho yang hadir di tengah aksi unjuk rasa para sopir mengatakan bahwa penindakan terhadap overload dan over dimensi tetap akan dilakukan namun prosentasenya lebih besar ke sosialisasi.

“Tadi kita sudah audiensi, pertama tentunya saya dengan kepala dinas perhubungan dan kawan-kawan menyampaikan apresiasi bahwa audiensi berjalan dengan baik. Kami yang mewakili Polda dan pak Henggar yang mewakili Provinsi, kami akan memberikan toleransi berkaitan dengan penindakan overload dan over dimensi. Tetapi tetap dilakukan penindakan tetapi kita berikan toleransi. Dari prosentase banyak di toleransi. Karena kondisi Covid, tentunya kami dengan pak Dishub juga mempertimbangkan pengguna jalan lainnya. Karena overload juga bagian daripada penyebab kecelakaan, over dimensi juga demikian. Maka dari itu dengan adanya audiensi ini kita mengambil sikap untuk Jawa Tengah penindakan tetap dilaksanakan tetapi kita kedepankan sosialisasi supaya masyarakat menerima pentingnya keselamatan berlalulintas,” paparnya. (lim)

No More Posts Available.

No more pages to load.