Ratusan Wartawan Tulungagung Bersatu Turun Jalan Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Jurnalis

oleh -58 Dilihat
oleh
Kapolres Tulungagung dan Kasdim 0807 turut menandatangani Petisi menolak kekerasan terhadap jurnalis.

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Ratusan wartawan (Joernalis) Tulungagung bergabung bersatu dalam Gerakan Joernalis Anti Kekerasan (Gejolak) turun ke jalan menggelar aksi damai dengan melakukan long march dimulai berangkat dari Kantor DPRD menuju Mapolres Tulungagung, Rabu (31/3/2021).

Aksi ratusan wartawan Tulungagung yang turun ke jalan menyatukan suara dengan terus menyerukan mengecam keras dan menolak keras segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis.

Aksi ratusan wartawan Tulungagung yang turun ke jalan.

Aksi damai ini juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap Nurhadi jurnalis Tempo Surabaya yang mengalami penganiayaan oleh oknum aparat penegak hukum.

“Hidup rakyat!! Tolak kekerasan terhadap Jurnalis!!! Usut usut usut kasusnya, Usut kasusnya sekarang juga. Kami hari ini jurnalis Tulungagung mengecam keras atas kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum,” seru para wartawan Tulungagung.

Dalam orasinya ratusan wartawan Tulungagung yang tergabung Gejolak, juga kompak menyuarakan meminta dan menuntut pihak Kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus serta membongkar aktor intelektual atas penganiayaan yang menimpa Nurhadi.

“Hari ini, kami menuntut untuk mengusut tuntas aktor intelektual di dalam kekerasan yang dialami oleh rekan kami Nurhadi jurnalis Tempo pada beberapa yang lalu,” seru orator disambut para wartawan dengan seruan kompak “Hidup Jurnalis” di depan Mapolres Tulungagung.

Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto didampingi Kasdim 0807 mengatakan berkomitmen bahwa pihaknya sepakat atas kejadian yang menimpa jurnalis Tempo Surabaya harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan profesional dan transparan.

“Kemudian selanjutnya, saya berkomitmen bahwa khususnya di Tulungagung kejadian tersebut tidak akan terjadi di wilayah Kabupaten Tulungagung,” sambung Kapolres.

Kapolres Handono berharap agar komunikasi dan koordinasi antara para awak media Tulungagung dengan Polres, Kodim 0807, dan pemerintah daerah khususnya Tulungagung supaya lebih ditingkatkan.

“Supaya apa yang kita cita-citakan menjadikan kabupaten Tulungagung ini menjadi Kabupaten Tulungagung yang Ayem Tentrem Mulyo lan Tinoto ini dapat benar-benar tercapai,” imbuhnya.

“Saya harapkan, setelah kejadian ini tentunya salah satu koreksi buat kami supaya ke depan kita lebih baik lagi, ke depan lebih solid lagi, ke depan bisa bekerjasama lebih baik lagi yang tujuannya adalah untuk kemajuan kabupaten Tulungagung,” pungkas Kapolres Handono.

Sebagai bentuk keprihatinan atas kekerasan yang menimpa Nurhadi jurnalis Tempo Surabaya, para jurnalis Tulungagung melakukan aksi tabur bunga pada alat kerja serta id card jurnalis yang dikumpulkan.

Selanjutnya, Kapolres Tulungagung dan Kasdim 0807 turut menandatangani Petisi menolak kekerasan terhadap jurnalis yang kemudian diikuti para jurnalis Tulungagung. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.