Realisasikan Dana Banpres, Bank Mekaar dan BNI Saling Lempar Tanggung Jawab

oleh -94 Dilihat
oleh
Surat keterangan mutlak bagi penerima Banpres atas nama Lilik Sunarti.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) atau nasabah Mekaar, wilayah Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, keluhkan layanan petugas yang kurang maksimal. Mengapa begitu, karena terkesan saling lempar tanggung jawab dalam realisasikan dana Bantuan Presiden (Banpres). Hal ini diungkapkan oleh nasabah Mekaar dari kelompok Sumber Kalong VII atas nama Lilik Sunarti.

“Saya mendapat informasi dari petugas Bank Mekaar, jikalau mendapatkan bantuan senilai Rp 2,4 juta,” ujarnya, Minggu (9/5/2021).

Mendengar kabar tersebut, sesuai prosedur hari dan tanggal yang ditentukan, saya beserta kelompok bersama-sama ke Kecamatan Wonosari untuk memproses pencairan. Tiba di sana Kemudian dimintai berkas berupa ATM dan buku tabungan.

“Saya jawab, tidak pernah dapat buku tabungan dan ATM,” sebutnya.

Dalam argumentasi, kata Lilik, saya melihat petugas Bank BNI kebingungan. Dan kemudian para petugas itu, mencetuskan, kok bisa tak dapat ATM dan Buku Tabungan?.

“Padahal pihak BNI tahap pertama sudah mencairkan semua pada Bank Mekaar sesuai data rekening yang telah diajukannya,” katanya menirukan argumen dirinya dengan petugas.

Atas dasar tersebut, Lilik mengaku disarankan oleh petugas Bank BNI untuk mengurus dan meminta Buku Tabungan ke Bank Mekaar.

Sebab, dari data BNI, tabungan atas namanya, tahap pertama dan kedua terdata dapat Banpres.

Saya malah lebih bingung lagi, jika tidak menerima dana bantuan tersebut dengan alasannya tidak ada buku tabungan dan ATM. Padahal, nomor Rekening saya, nyata terdata ada di BNI dan Bank Mekar.

“Tanggapan pihak Bank Mekar, petugas BNI sudah pusing,” jelas Lilik.

Kemudian, lanjut Lilik, sata kembali ke petugas BNI di Kecamatan Wonosari dengan menyampaikan hasil jawaban dari Bank Mekaar.

Namun, petugas BNI menyampaikan, tolong diurusi dulu keberadaan buku tabungan dan ATM nya. Mumpung masih belum dipakai orang lain.

Nominal bantuan tahap pertama dan kedua masih utuh. Kalau sudah habis, berarti sudah terpakai orang lain.

“Ini bukan hanya saya yang mengalami hal yang sama. Hampir di setiap kelompok ada yang senasib. Bantuan ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha karena terdampak pandemi Covid-19,” cetusnya.

Sementara itu, petugas Bank Mekaar di kelompok Sumber Kalong VII, yaitu Nuzul, saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp, menjelaskan, atas nama Lilik kemarin memang masuk di daftar undangan untuk menghadiri di kecamatan.

Akan tetapi, petugas kecamatan menyuruhnya untuk ke kantor Bank Mekar, dikarenakan, buku tabungan tidak ada.

“Jadi harus meminta surat keterangan kehilangan ke pihak kepolisian,” jawabnya.

Terkait penanganan rekening hilang ataupun rekening beda NIK akan di lanjutkan penanganannya setelah hari raya. Dari sini paham?. Atau ada yang tidak dimengerti?.

“Untuk masalah rekening yang belum di terima oleh nasabah ataupun rekening hilang. Atau juga rekening beda nama. Atau juga rekening beda nik. Bisa diurusi habis lebaran. Soalnya di kantor kami tidak pernah nerima ATM atas nama Lilik. Cuma namanya saja yang muncul di daftar bantuan tersebut.” tambahnya.

Dikonfirmasi, Camat Wonosari, Subagio, mengaku, Kantor Kecamatan hanya memberikan fasilitas tempat.

“Pihak Kecamatan hanya memberi ruangan dan membantu menyediakan fasilitas. Seperti menyiapkan kursi dan sejenisnya. Tidak ikut dalam prosedural administrasi,” ringkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.