Resmikan RSMM Jatim, Gubernur Khofifah Minta Namanya Diganti, Ada Apa?

oleh -144 Dilihat
oleh
Gubernur meresmikan gedung baru RSMM Jatim

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Gedung Rawat Jalan dan Kamar Operasi Modular Operating Theatre (MOT) Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur (RSMM Jatim), Selasa (16/1/2024).

Gedung rawat jalan terdiri dari lima lantai, di dalamnya terdapat 32 ruangan, dan kamar operasi Modular Operating Theatre (MOT) ruang operasi, memiliki fungsi agar operasi atau penanganan pasien rumah sakit berjalan lancar.

Selain meresmikan gedung baru tersebut, Khofifah juga melaunching Aplikasi Si Galon dan Aplikasi DESIS. Aplikasi Si Galon (Deteksi Gejala Low Vision Sedini Mungkin), merupakan aplikasi yang berguna untuk mendukung program skrining mandiri bagi masyarakat terduga low vision, aplikasi ini berbasis website dan dapat diakses di link .

Sedangkan Aplikasi DESIS (Digital Eye Strain Information System), merupakan aplikasi untuk mendukung program skrining mandiri bagi masyarakat terduga gangguan ketegangan mata digital, aplikasi ini berbasis website dan dapat diakesi melalui link .

Gubernur Khofifah menyampaikan, RSMM Jatim memiliki kualifikasi yang sudah sesuai dengan rumah sakit mata tipe B. Banyak sekali pasien-pasien dari signifikan person yang bisa mendapatkan layanan dengan sangat baik di rumah sakit ini.

“Gedungnya sudah baru, kualitasnya terus dibenahi dengan peluncuran aplikasi Si Galon, dan Aplikasi DESIS. Saya berharap dengan adanya gedung baru dan layanan aplikasi skrining ini, semuanya tetap harus terkonfirmasi kepada masyarakat,” katanya usai peresmian.

“Saya rasa itu akan membawa penguatan image building bagi rumah sakit mata ini, karena menjaga layanan berkualitas, dan kepercayaan masayarakat itu sangat  penting,” tambahnya.

Menurutnya, layanan di RSMM Jatim ini dulu antreannya cukup panjang. Namun sekarang sudah mulai terfasilitasi masing-masing pasien dengan jenis layanan yang sesuai dengan spesifikasi yang ada.

“Ini kan lebih banyak memberikan layanan rawat jalan, tempat tidurnya 32 buah. Nanti akan dikembangkan menjadi 40 buah, karena pada dasarnya ini akan memberikan layanan rawat jalan,” jelasnya.

Dengan diresmikannya gedung baru di RSMM Jatim ini, Khofifah juga mengarahkan Direktur RSMM Jatim, agar mengubah nama RSMM Jatim dengan menggunakan nama tokoh pelopor atau penggerak kesehatan mata di Jatim.

“Barang kali bisa minta izin kepada keluarga untuk bisa digunakan sebagai nama di rumah sakit ini. Karena hal itu bagian dari penguat image building supaya rumah sakit ini lebih dikenal masyarakat,” imbau Khofifah.

Direktur RSMM Jatim, Eka Basuki Rahmat, menjelaskan, RSMM Jatim memiliki sejumlah 206 pegawai. Terdiri dari 16 dokter spesialis mata, 1 dokter spesialis dalam, dan 1 dokter spesialis patologi klinis. RSMM Jatim berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi Provinsi Jatim, terutama untuk kesehatan mata masyarakat.

Tiap tahun, kunjungan pasien ke RSMM terus meningkat. Tahun 2021 tercatat kunjungan pasien 45.946. Tahun 2022 naik menjadi 61.833. “Tahun 2023 kemarin kunjungan kami meningkat menjadi 67.738 pasien,” ungkapnya.

Selain itu, RSMM Jatim juga merawat penyakit yang menyebabkan kebutaan seperti penyakit pupil retina, sebanyak 11 ribu kunjungan dalam satu tahun dan katarak 11 ribu kunjungan. “Disusul dengan glukoma kurang lebih 9 ribu kasus yang sudah berkunjung ke rumah sakit mata masyarakat di tahun 2023,” tandasnya.

Selain itu, Eka juga menerangkan, RSMM Jarim sebagai pemberi pelayanan kesahatan mata masyarakat juga mengembangkan oftamologi community. Pihaknya telah melakukan beberapa skrining di sekolah-sekolah, rumah anak prestasi, bekerja sama dengan Puskesma, skrining di pondok pesantren.

“Sehingga kami mengembangkan aplikasi Si Galon dan aplikasi DESIS yang merupakan aplikasi berdasarkan website dengan harapan supaya masyarakat dapat melakukan skrining mandiri untuk mengetahui kondisi apakah mempunyai gangguan kesehatan penglihatan,” ujarnya.

Menanggapi arahan Gubernur Khofifah mengenai pergantian nama rumah sakit, Eka mengaku, akan menindak lanjuti arahan tersebut dengan koordinasi Dinas Kesehatan Jatim dan organisasi perkumpulan dokter spesialis mata. “Targetnya tahun ini sudah berubah nama rumah sakit,” tegasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.