RSIA Ferina Gelar Talkshow Peluang dan Tantangan Penggunaan Teknologi Reproduksi

oleh -214 Dilihat
oleh
Dr. Aucky Hinting, Ph.D., Sp.And(k) dengan slah satu pasien yang berhasil dengan program keturunan

SURABAYA, PETISI.CO – Memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai peluang dan tantangan yang terkait dengan penggunaan teknologi reproduksi, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina menggelar talkshow Perkembangan Teknologi Bayi Tabung, Minggu (17/12/2023).

Acara berlangsung di RSIA Ferina, Jl. Irian Barat 7-11, Surabaya, peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai perkembangan terkini dalam teknologi bayi tabung, mencakup aspek medis, kultural, dan genetik.

Dr. Aucky Hinting, Ph.D., Sp.And(k) memberikan paparanya

Tidak ketinggalan menghadirkan narasumber terkemuka di bidangnya Dr. dr. Ashon Sa’adi, Sp.OG(k), membahas Rejuvenasi & Endometrium, sementara dr. Agustinus, Sp.And(k), membahas Stimulasi Spermatogenesis. Dr. Aucky Hinting, Ph.D., Sp.And(k), memberikan insight tentang Kultur Embrio, sementara dr. Lia Natalia Hinting, M.Sc., membahas Time Lapse serta dr. Eva D. Setijowati, M.Si.Med, membahas topik Genetik pada Infertilitas.

Dr Aucky Hinting, ahli andrologi dan embriologi memberikan wawasan berharga mengenai Kultur Embrio menjelaskan, acara ini menciptakan ruang dialog antara para ahli dan masyarakat.

“Diharapkan, pemahaman yang diperoleh dari talkshow ini dapat membantu pasangan yang menghadapi kesulitan dalam konsepsi untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai perawatan reproduksi mereka,” tutur Dr Aucky.

Dalam paparannya, Dr Aucky membahas evaluasi genetik yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

“Evaluasi genetik memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Kami dapat menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atau keberhasilan dalam perawatan reproduksi,” ujar Dr Aucky.

Dr Aucky juga membahas teknologi terbaru dalam kultur embrio. Teknologi baru itu termasuk time-lapse tail, yang memungkinkan pemantauan embrio secara langsung dari tahap pertama hingga tahap kelima tanpa interupsi.

“Penerapan teknologi ini memerlukan tambahan pembiayaan dan ketaatan terhadap prosedur yang telah ditentukan,” imbuhnya.

Lanjut Dr Aucky, terkait dengan kultur embrio, keberhasilan mencapai 50% berkat upaya tim medis.

“Pemahaman dan penggunaan teknologi ini sangat membantu dalam memperoleh hasil positif untuk pasien,” jelasnya.

Kemudian dalam pembahas stimulasi sebagai solusi bagi masalah sperma yang sulit keluar, Dr Aucky menambahkan, sperma yang berhasil dihasilkan melalui stimulasi dapat digunakan untuk prosedur bayi tabung. Dalam beberapa kasus, perbaikan kondisi sperma yang sedang dapat dilakukan dengan penggunaan obat tertentu.

Dengan talkshow ini, Dr Aucky berharap pentingnya informasi yang baik dalam mendukung pasien. Semangat pasien sangat diperlukan.

“RSIA Ferina berkomitmen untuk terus menjadi sumber informasi dan dukungan bagi masyarakat dalam perjalanan kehamilan dan reproduksi,” pungkasnya. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.