Rumah Kreatif BUMN Dorong Berkembangnya Industri UMKM

oleh -55 Dilihat
oleh
Gubernur Soekarwo mendampingi Menteri BUMN saat meninjau dan meresmikan Rumah Kreatif BUMN Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Diresmikannya Rumah Kreatif BUMN (RKB) sebagai tempat pembinaan pelaku UMKM sangat tepat. Sebagai standing committee, RKB akan menjadi tempat singgahnya para pelaku UMKM dan solusi terhadap pengembangan UMKM mulai dari masalah pembiayaan, packaging, branding, serta akses modal. Hal ini disampaikan Dr. H. Soekarwo, Gubernur Jatim, saat mendampingi Rini Soemarno, Menteri BUMN meresmikan Rumah Kreatif BUMN di Jalan Chairil Anwar No.20 Surabaya, Rabu (11/1/2017).

“Ini program luar biasa untuk mensuport kehidupan ekonomi kreatif. Jatim sudah punya ekonomi kreatif, tapi kurang terakses terhadap kapital. Kalau kemudian tentang kompetensi dan e-commerce, ini pas. Saya kira ini sejalan dengan kebijakan tentang industri kreatif bersama Badan Ekonomi Kreatif. Nanti rencananya setiap kabupaten ada rumah seperti ini,” kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini.

Menurutnya, data dari BPS Tahun 2013, UMKM di Jatim sebanyak 6,8 juta by name by address. Sedangkan 92 persen tenaga kerja di Jatim berasal dari sektor UMKM. “Maka kondisi UMKM kita sebanyak 1.671 UMKM yang ekspor dari total keseluruhan 6,8 juta. Dari 6,8 juta ini, 29,97 persen berasal dari industri pengolahan, 17,84 persen dari perdagangan besar dan kecil, serta 14,42 persen di industri on farm agro. Jadi 61 persen industri di Jatim berasal dari tiga industri ini,” katanya.

Dari industri pengolahan, lanjut Pakde Karwo, sebanyak 30 persen di bidang agro, 26 persen di tembakau, dan sisanya dr industri lain. “Jadi posisi Jatim on farm agro. Jadi kegiatan seperti ini sangat baik bagi industri agro, terutama untuk meningkatkan kualitas packaging dan pembiayaan. Kalau industri primer sendiri selama ini ada pembiayaan murah dari Bank UMKM bunganya 6 persen khusus imdustri primer agro,” tambahnya.

Ia menambahkan, saat ini Jatim memiliki 26 Kantor Perwakilan Dagang di provinsi lain dan 3 perwakilan dagang aktif di luar negeri yakni di Tianjin, Jepang dan Singapore. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan sektor UMKM dan koperasi. “UMKM kita menyumbang 54,98 persen terhadap PDRB. Tahun ini PDRB 1.851 Triliun Rupiah, dimana sektor UMKM dan koperasi sebanyak 1.017 Triliun Rupiah,” katanya.

Di akhir, ia minta perusahaan penerbangan untuk membuka rute di beberapa wilayah seperti Tulungagung, Bawean dan Pulau Kangean. “Di Jatim ini pelabuhan banyak dan infrastruktur relatif baik. Jd bila ada tambahan runway di bawean pas, termasuk Kangean. Saya kira ini bagus sekali kalau infrastruktur perhubungan seperti ini. Terakhir kepada industri perbankan, tempat landing kredit yang paling bagus adalah di Jatim,” katanya.

Benny Sampirwanto, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, menjelaskan bahwa Rumah Kreatif BUMN (RKB) ini merupakan wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan bagi UKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri. “Rumah Kreatif BUMN akan diperankan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UKM. Tujuan utama dari Rumah Kreatif BUMN adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas UKM, untuk menjadi UKM yang berkualitas,” katanya.

Sebelumnya, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri Pusat, mengatakan bahwa BUMN didorong untuk bisa menyentuh masyarakat, yakni bagaimana BUMN bisa memberikan pelatihan pada pelaku UMKM agar bisa menjadi pengusaha nasional dan global. Menurutnya, Bank Mandiri juga memberikan pelatihan financial dan managerial, serta packaging, sehingga bisa menjadi umkm yang naik kelas.

“Bagaimana mereka bisa masuk ke bisnis e-commerce, yakni melalui situs belanja online. Kami sudah lama punya program wirausaha muda mandiri. Melalui Rumah Kreatif ini diharapkan pengusaha UMKM, anak muda kreatif serta mitra usaha mandiri bisa saling diskusi,” kata Kartika.

Sementara itu, Rini Soemarno, Menteri BUMN, menyampaikan bahwa dari Tahun 2016 sampai ke Januari ini, menargetkan pembangunan 100 rumah kreatif yang dibangun oleh beberapa BUMN seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, PLN dan Pertamina. “Jadi cukup banyak di Jawa Timur ini kalau gak salah targetnya 11 di Januari ini. Bila memungkinkan akhir 2017 itu seluruh kabupaten kota sudah terbentuk rumah kreatif,” katanya.

Kementerian BUMN, lanjut Rini, fungsinya bukan hanya sebagai pencetak keuntungan tetapi betul-betul harus menunjukkan fungsinya sebagai agen pembangunan. BUMN harus hadir di tengah-tengah masyarakat. “Moto kami sekarang adalah bagaimana BUMN hadir untuk negeri. Jadi saya menekankan BUMN harus terus bersinergi untuk bagaimana kita hadir dan mencerahkan masyarakat Indonesia sesuai Program Nawacita dari Bapak Presiden Joko Widodo,” katanya.

Ia menambahkan, rumah kreatif ini harus bisa membantu UMKM yang bergerak di bidang makanan untuk bisa mendapat sertifikasi halal. Bukan hanya sertifikat halal di Indonesia tapi juga internasional, sehingga dapat mendorong ekspor makanan halal hingga luar negeri.

“Sebagai negara muslim terbesar di dunia, harusnya kita juga bisa memproduksi makanan halal untuk dapat dipasarkan ke seluruh dunia. Saya berharap Jatim dapat menjadi pionir untuk makanan halal yang diekspor ke seluruh dunia. Saya harapkan dengan kreativitas dan semangat besar dari masyarakat Jatim dan Gubernurnya, bisa mendorong ekspor makanan halal ini,” katanya. (hms)