Sambil NGOPI, BPSDM Jatim Bedah Buku Towards Collaborative and Inclusive Learning Center

oleh -64 Dilihat
oleh
Aries Agung dialog santai bersama peserta NGOPI di Kantor BPSDM Jatim.

SURABAYA, PETISI.CO – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim menggelar Dialog dan Bedah Buku Towards Collaborative & Inclusive Learning Center karya salah satu Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Jatim, Dr Hary Wahyudi.

Bedah buku yang digelar secara virtual ini, sekaligus dikemas dalam acara NGOPI (Ngobrol Pintar) di BPSDM Jatim, Selasa (28/9/2021). Bedah buku menghadirkan pembahas yakni Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN LAN RI, Dr. Muhammad Taufik, DEA, Asdep Manajemen Katrier dan Talenta SDM Aparatur KemenPan RB, Aba Subagja, MAP.

Buku Towards Collaborative & Inclusive Learning Center ini sendiri berisi tentang program-program pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilaksanakan oleh BPSDM Jatim.

Tidak hanya itu, buku ini menggambarkan langkah-langkah strategis yg dilaksanakan BPSDM Jatim dalam membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi negeri dan swasta.

Saat membuka acara tersebut, Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengapresiasi buku yang menceritakan tentang pengembangan kompetensi ASN yang dilakukan BPSDM Jatim.

Buku ini, tidak hanya bermanfaat untuk insan BPSDM Jatim sendiri. Lebih dari itu, untuk ASN tidak hanya di Pemprov Jatim tapi dari berbagai instansi lain di seluruh Indonesia.

“Buku ini tak hanya memacu kami di BPSDM Jatim untuk terus mengembangkan inovasi, meningkatan kualitas pelatihan yang diselenggarakan oleh BPSDM Jatim. Tujuan kami agar bisa menghasilkan lulusan pelatihan yang berkualitas,” kata Aries.

Dijelaskan, sebagaimana amanah Pesiden RI saat pidato kenegaraan 16 Agustus 2019 lalu bahwa pemerintah harus kolaboratif. Ego kelembagaan harus diruntuhkan, sehingga karya-karya baru dapat diciptakan bersama-sama.

Ego sektoral yang terkotak-kotak sudah tidak relevan dan harus ditinggalkan. Kolaborasi dan sinergi antar lembaga harus ditingkatkan.

“Tren kolaborasi muncul dari pertumbuhan pengetahuan dan kapasitas kelembagaan. Apalagi ketika pengetahuan manjadi semakin terpesialisasi dan terdistribusi, dan infrastruktur kelembagaan menjadi lebih kompleks dan saling membutuhkan,” paparnya.

Untuk itu, maka praktik collaborative governance merupakan proses dan struktur pengambilan keputusan serta manajemen publik yang melibatkan berbagai institusi pemperintah baik pusat, daerah, organisasi swasta dan masyarakat yang melintasi batas-batas organisasi.

“Hal ini untuk melaksanakan tujuan publik, termasuk dalam pengembangan kompetensi aparatur pemerintah mesti dilakukan secara kolaboratif dan inklusif,” ujarnya.

BPSDM Jatim terus mendorong para widyaiswara-nya untuk terus mengembangkan kreativitas dan berkarya. Tidak hanya melalui inovasi pengajaran tapi juga karya-karya seperti menulis buku.

Aries berharap, karya-karya para ASN dapat dibaca dan menjadi penambah wawasan bagi para ASN kita ke depan untuk lebih produktif selain bekerja melayani masyarakat para ASN juga diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi secara mandiri untuk mewujudkan ASN yang berkualitas dan profesional.

“Pak Hary ini salah satu widyaiswara kami yang terus menghasilkan karya-karya berkualitas. Semoga ini memacu widyaiswara lain agar terus berinovasi dan berkreativitas,” tuturnya.

Kegiatan NGOPI (Ngobrol Pintar) pertama kali digagas ini dipandang sangat perlu untuk terus memberikan kesempatan dan apresiasi yang positif bagi para ASN yang sudah sangat banyak inovasi dan karyanya. Inovasi dan karya tersebut tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat tapi juga ASN.

“Sehingga wadah kegiatan Ngopi (ngobrol pintar) membedah buku dan juga sekaligus berdialog ini akan memberikan pencerahan dari berbagai narasumber dan semakin menguatkan tambahan wawasan kita terhadap berbagai hal tentang ilmu-ilmu birokrasi, pelayanan, administrasi dan hal lain sehingga pengembangan kompetensi ASN terus berjalan tanpa henti,” jelasnya.

“Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan di BPSDM Jatim secara virtual dengan maksud agar para ASN yg mengikuti atau masyarakat yang mengikuti lebih fleksible dalam waktu bisa sambil bekerja dan menyimak NGOPI sambil menyelesaikan tugas-tugas kantor,” tambah Aries.

Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN LAN RI, Dr Muhammad Taufik, DEA mengatakan, penyelenggaraan pengembangan kompetensi harus dilaksanakan secara kolaboratif dan inklusif. Melalui collaborative, governance akan mampu memecahkan masalah yang tidak dapat dilakukan organisasi secara individual.

Tidak hanya itu, governance diharapkan mampu membangun basis rasa memiliki
(Ownership) yang luas dan komitmen berbagai pihak yang berkepentingan. Serta mampu mewujudkan pemahaman yang lebih baik dan memecahkan masalah kompleks yang banyak melibatkan pemangku kepentingan.

“Kepempinan Kolaboratif dalam Manajemen Corporate University untuk wujudkan Pengembangan Kompetensi berkelas dunia,” ujarnya.

Sebelumnya, Asdep Manajemen Katrier dan Talenta SDM Aparatur KemenPan RB, Aba Subagja, MAP mengatakan bahwa kolaborasi juga merupakan salah satu core value ASN yakni Ber-AKHLAK. Yaitu ASN yang memiliki pedoman dan menerapkan perilaku untuk selalu berorientasi melayani, bertindak terukur akuntabel, kompeten dalam menjalankan profesi, loyal pada pimpinan pemerintah.

“Serta menjaga harmoni, menjaga kesejukan dan keragaman, kolaborasi dan selalu adaptif terhadap perubahan. Jadi kolaborasi menjadi core value ASN yang sangat penting” ungkap Aba.

Acara NGOPI (ngobrol pintar) seri 4 yang berisi bedah buku ini diikuti 100 peserta dari berbagai instansi secara interaktif. Kegiatan NGOPI ini, merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh BPSDM Provinsi Jatim dalam rangka memberikan apresiasi bagi para ASN yang ada di Jatim atas karyanya menulis dan menyusun buku atau tulisan. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.