SURABAYA, PETISI.CO – Samsat Srikandi yang merupakan layanan unggulan UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember meraih penghargaan TOP 25 dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur tahun 2019.
Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa kepada Kepala Bidang Pengendalian dan Pembinaan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jatim, Drs. Ali Muchson, MSi dalam acara Penyerahan Penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) tingkat Provinsi Jatim dan Evaluasi SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) 2019 di Hotel Bumi Surabaya, Selasa (3/12/2019).
Kepala Bapenda Jatim, Boedi Prijo Soeprajitno, SH, MSi menjelaskan layanan Samsat Srikandi dari Bapenda Jatim hadir untuk menjawab tuntutan perubahan paradigma Pelayanan Publik saat ini, yaitu Pelayanan jemput bola langsung ke Wajib Pajak oleh petugas KB Samsat (perempuan) di pasar atau tempat strategis yang didominasi oleh kaum perempuan.
Samsat Srikandi bisa memberikan cerminan aktifitas di pasar yang mayoritas pedagang/pembeli adalah perempuan sehingga dapat memberikan layanan yang lebih ramah dan santun.
Selain itu, Samsat Srikandi juga bisa memberikan solusi bagi Wajib Pajak yang memiliki keterbatasan waktu karena aktifitas di pagi hari sehingga tidak perlu meninggalkan tempat aktifitas untuk melaksanakan kewajiban melakukan Pengesahan/Registrasi/membayar PKB.
Setiap hari, Samsat Srikandi keliling di 6 pasar yang ada di dalam kota. Pada Senin di pasar Tanjung, Selasa di Pasar Kepatihan, Rabu di Pasar Mangli, Kamis di Pasar Pelita, Jumat di Pasar Gebang dan Sabtu di pasar Sabtuan.
Dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Timur juga menyerahkan penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2019 untuk Bapenda Jatim dengan Predikat A.
Gubernur Khofifah menyampaikan, terimakasih dan apresiasinya. Khofifah berharap, dari hasil penilaian tersebut terdapat rekomendasi yang diberikan kepada Pemprov Jatim agar bisa dilakukan pembenahan.
“Saya harap ada rekomendasi yang disampaikan kepada kami. Jadi, bukan hanya sekedar SAKIP nya dapat AA, A, atau BB. Dengan demikian, kami bisa berbenah untuk menjaga dan meningkatkan kinerja terbaik. Semua OPD bisa berpeluang masuk kategori AA,” harapnya. (bm)