SD Al Kautsar PBI Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Provinsi Jatim Tahun 2022

oleh -213 Dilihat
oleh
SD Al Kautsar PBI menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Propinsi Jawa Timur Tahun 2022

SURABAYA, PETISI.CO – Sekolah Dasar (SD) Al Kautsar Surabaya yang bertempat di Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI) Kelurahan Babat Jerawat Kecamatan Pakal Surabaya dengan status Akreditasi A.

Sementara Akreditasi Sekolah merupakan pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan berwenang setelah dinilai telah memenuhi terhadap syarat kebakuan atau kriteria tertentu. Akreditasi adalah proses penilaian atau evaluasi mutu suatu institus berdasarkan pada standar mutu yang telah ditetapkan.

Akreditasi sekolah dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dalam menetukan sebuah institusi pendidikan tersebut layak beroperasi ataukah tidak. Maka dalam hal ini pengertian akreditasi sekolah adalah pengakuan dan penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan, terkait tentang kelayakan dan kinerja suatu lembaga pendidikan tersebut.

Ditemui di kantornya, Kepala Sekolah SD Al Kautsar Ustadzah Dra. Hartini M.Si, menyampaikan, bahwa hingga saat ini sekolah dibawah kepemimpinannya berakreditasi A. Menurutnya, hal tersebut sejak adanya penilaian terkait akreditasi, pihaknya merasa hal ini merupakan satu pencapaian yang luar biasa terlebih dalam mempertahankannya.

“Dalam akreditasi tersebut yang di nilai adalah mutu kelulusan, proses, mutu guru, manjemen sekolah dan kita harus tetap mengupayakan bertahan. Sejak akreditasi tahun 2016 dan sampai sekarang alhamdulillah bisa bertahan pada tahun 2022 ini dan sudah akreditasi yang dilihat dari raport sekolah, survey lingkungan belajar serta beberapa kriteria lainnya dan keluar dari BAN-S/M dengan nilai A 92,” terang Hartini, Kamis (15/9/2022).

Pada waktu fisikasi, lanjut Ustadzah Hartini, Asesornya memang wawancaranya kepada siswa dan guru saat datang kesini adalah tinjauan karakter dan baca Quran disini sekolahnya full day. Jadi itu yang menjadi nilai plus ke asesornya dan memang sekolah ini bisa bersaing, sementara untuk tahfidz disini mulai masuk.

Selain terakreditasi A, SD Al Kautsar juga banyak memperoleh pernghargaan dari badan yang berwenang, diantaranya yaitu penghargaan yang baru diraihnya adalah “Sekolah Adiwiyata Propinsi Jawa Timur Tahun 2022”.

Dimana SD Al Kautsar tersebut mendapat kepercayaan dari pemerintah Propinsi Jawa Timur dengan diberikannya piagam Sekolah Adiwiyata Propinsi Jawa Timur Tahun 2022, yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada tanggal 13 September 2022.

Keberhasilan sekolah yang dinahkodai oleh Ustadzah Dra. Hartini M.Si tidak lepas dari kerjasama serta dukungan warga sekolah dan pendampingan dari Pemerintah Kota Surabaya.

Sementara atas keberhasilan dalam meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata itu, Dwi Hardaningtyas S.Psi, M.Si selaku Kepala Kelembagaan didamping Inarni S.Pd, menjelaskan, bahwa visi dari SD Al Kautsar adalah aqidah akhlak, unggul dalam prestasi dan peduli terhadap lingkungan. Visi ke tiga itu yang menggerakkan kita untuk mengikuti kegiatan Adiwiyata, tidak semua sekolah mengikuti kegiatan tersebut.

“Karena visi SD Al Kautsar itu ada peduli terhadap lingkungan, makanya kita berusaha untuk menuangkan visi tersebut didalam perilaku sehari hari. Dengan adanya kegiatan Adiwiyata ini sangat membantu memberikan ril ril berkaitan dengan kegiatan lingkungan hidup, dan terkait dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” terang Dwi.

Menurutnya, kegiatan Sekolah Adiwiyata ini ada kolaborasi antara dinas lingkungan hidup dengan dinas pendidikan dalam mewujudkan pendidikan yang peduli terhadap lingkungan. Sementara kriteria yang di nilai termasuk kegiatan observasi lingkungan, hidup bersih, kegiatan yang mencerminkan peduli terhadap sampah terkait dengan pemetaan, yaitu ada sampah basah dan kering.

“Jadi terkait pemetaan sampah itu juga dilihat dan nanti di labnya indikator muncul dan kelas kelas ada ndak seperti itu serta ada ndak tempat sampahnya di kelas dan campur apa tidak. Kemudian membuat komposter ada tidak, sementara disini kita mempunyai komposter dari sampah daun, lubang biofori, juga pemilahan sampah basah yang diolah di keranjang menjadi penilaian bagi dinas lingkungan hidup,” papar Kepala Lembaga.

Pihaknya menambahkan, terkait dengan sampah plastik sekolah berusaha untuk menguranginya semaksimal mungkin hingga zero (nol sampah), jika masih belum bisa akan berupaya memanfaatkan sampah tersebut menjadi 3 R untuk meminimalkan atau mengurangi sampah itu.

“Misalkan masih belum bisa nol ya kita manfaatkan, seperti sampah botol dibuat menjadi tempat tanaman, kita lomba masuk sepuluh besar pemanfaatan sampah itu, dan dari limbah kaos kaki menjadi keset. Sementara anak anak juga mempunyai beberapa karakter dan kalau ke sekolah juga membawa bekal kita sampaikan menggunakan tepak jangan pakai bungkus sehingga bisa dibawa pulang kembali,” jelasnya.

Selanjutnya, Inarni S.Pd, menjelaskan, jika SD Al Kautsar sudah mengikuti Adiwiyata sejak tahun 2015, yang pertama yaitu di tingkat kota melalui perjuangan, yang menurutnya hampir tiga tahun revisi revisi dengan melakukan perbaikan dan akhirnya lolos di tingkat kota. Kemudian diajukan ke propinsi dan tiga tahun ini baru masuk, jadi mencoba di tingkat propinsi juga sudah dua tahun, yang pertama ada revisi dan yang ke dua juga sama.

“Baru yang ke tiga ini bisa masuk dan lolos alhamdulillah, adiwiyata ini program dimana kita peduli terhadap lingkungan sekitar tak hanya gurunya juga dengan warga sekolah yang ada, caranya pengurangan sampah yang dikenal 3 R, mengurangi menggunakan kembali. Tetapi diusahakan jangan sampai ada sampah di sekolah (nol sampah),” ujarnya.

Terkait dengan sampah plastik, lanjut Inarni, untuk menguranginya kita ingatkan anak anak untuk makan tidak boleh memakai bungkus plastik, harus tempat makan.

Sementara kriteria penilaian dari Adiwiyata ini ada beberapa aspek, dan semuanya itu menyangkut aspek yang di sekolah mulai dari dokumen visi misinya, tujuannya dan pembelajaran juga KBM nya, ada ndak yang memasukkan Adiwiyata.

Jadi semua di cek dari dokumennya seperti itu, terkait pembelajaran itu apakah sudah dimasukkan program kegiatan lingkungan sesuai dengan materi yang telah diberikan, misalnya seperti kelas 2 ada pembelajaran hidup rukun.

“Kita cari tema sub tema dan pembelajaran yang ada tentang lingkungan disitu kita kasih khusus warna, termasuk RPP yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Jadi setiap kelas ada yang di tuangkan dalam pembelajaran, kalau pembelajaran itu tidak ada pada materi maka diusahakan setiap hari itu ada pembentukan karakter dengan menyampaikan ke siswa, bahwa kita harus menjaga lingkungan,” jelasnya.

Seperti konsevasi air, mereka diajak untuk pembelajaran konsevasi air, penggunaan daun kering menjadi pupuk kompos, semua itu disesuaikan dengan materi siswa, dan untuk sarpras yaitu arana dan prasarana banyak sekali yang dinilai, mulai dari yang terkecil sampai sedetail mungkin di lihat oleh DLH.

“Misalnya penggunaan listrik, lampu, terkait lingkungan (komposter) yang ada pokja pokjanya, diantaranya pokja kompos yang mana mereka piket mengelola kompos mulai dari menanam dengan memasukkan komposnya sampai nanti panen dengan di dampingi oleh PJ Guru. Kemudian pokja kolam ikan juga piket bergantian dan panennya berhasil apa tidak, pokja toga (tanaman obat keluarga) juga ada posnya masing masing, selain itu tanaman hias, perdu dan semuanya di hitung dalam satu sekolah ada berapa tanaman, konsevasi air harusnya ada sumur resapan,” ungkap Inarni.

Para guru pengajar berharap, dengan adanya kegiatan kegiatan tersebut maka siswa akan terbentuk karakter untuk peduli terhadap lingkungan, merasa memiliki dan ikut merawat lingkungan yang ada. Karena membangun karakter harus setiap hari dicanangkan dan diulang, kalau hanya sekedar ingin mendapatkan piagam saja dan kemudian tidak diterapkan percuma.

“Jadi kita semua berharap untuk di terapkan dan semua menjadi lebih baik lagi, sekolah menjadi lebih asri, bersih dan anak anak nyaman karena peduli jika ada sampah langsung diambil. Pada saat melaksanakan piket ndak harus disuruh sudah langsung, intinya adalah untuk menanamkan karakter kegiatan kegiatan semua anak harus ikut melakukan, memahami. Ketika ditanya juga mengerti serta melakukan dalam kesehari harinya, dengan membuang sampah pada tempatnya serta dipilah pilah,” tutup Kepala Sekolah Al Kautsar. (bah)