Sebelum Bertugas, 16 Pejabat OPD Dibekali Khusus Kepemimpinan

oleh -90 Dilihat
oleh
Plt Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono membuka Orientasi dan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan JPT Pratama di Jatim di Gedung BPSDM Jatim, Senin.

SURABAYA, PETISI.CO – Pasca dilantik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, 16 pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Wadir Rumah Sakit yang menyandang pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, mendapat pembekalan kepemimpinan.

Pembekalan ini dianggap cukup penting. Sebab, kepemimpinan mereka berbeda diantara menjadi eselon 3, terus naik menjadi eselon 2.

Aries Agung Paewai saat diwawancarai wartawan.

“Tentunya kepemimpinan eselon 3 dan 2 beda. Harapan bu gubernur, para eselon 2 yang sudah dilantik itu bisa langsung bekerja sesuai dengan jabatan barunya,” kata Aries Agung Paewai, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Aries mengatakan hal itu usai pembukaan Orientasi dan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan JPT Pratama di Jatim di Gedung BPSDM Jatim. Kegiatan yang dibuka Plt Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono ini diikuti pejabat eselon 3 yang dipromosikan ke eselon 2.

Seiring naiknya status eselon pejabat, menurutnya, maka naik pula pola pikir dan cara kepemimpinannya. Mereka dituntut bisa memanage dirinya sendiri sebagai pejabat eselon 2.

Hal itu, sesuai dengan harapan gubernur Khofifah. ‘’Termasuk memiliki bawahan. Memiliki atasannya Bapak Sekda dan juga bagaimana memenage pada sesama eselon 2,’’ tandasnya.

Selama di BPSDM Jatim, lanjut Aries, mereka memiliki kesempatan dididik, dilatih, diberikan pembekalan tentang berbagai hal. Sebelum mereka bertugas, maka mereka harus siap.

“Bagaimana mengantisipasi kinerja mereka. Bagaimana menghindari korupsi. Bagaimana berkolaborasi dengan sesama organisasi perangkat daerah, bagaimana menjalankan program visi misi gubernur, ini yang penting,” ungkapnya.

Untuk memenuhi hasil yang diinginkan, BPSDM Jatim menghadirkan berbagai narasumber untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan mereka. Antara lain, dari Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, KPK, BPK, BPKP, dari praktisi dan akademisi.

‘’Sehingga mereka betul-betul mendapatkan masukan informasi dan juga materi-materi yang betul betul up-tudate terhadap perkembangan saat ini yang mereka butuhkan,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.