Sebulan Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan

oleh -106 Dilihat
oleh

Oleh : Ferry Is Mirza DM

AHAD BESOK 30 OKTOBER, sebulan sudah Tragedi Kanjuruhan terjadi. Publik seantero dunia tahu, dari peristiwa tragis  pada 01 Oktober, seusai laga Liga 1 Arema Vs Persebaya itu, 135 Aremania Aremanita dewasa remaja dan bocah, meninggal dunia jadi korban gegara gas air mata.

Meski sudah ditetapkan 6 orang tersangka atas terjadinya kasus yang membawa korban tewas terbesar ke dua se-dunia, namun tak membuat Aremania legawa. Pun juga 135 keluarga korban saban hari air matanya berlinang.

Aksi demo damai Aremania, di depan Balai kota Malang, menampilkan tiga pocong jenazah, dan Menyampaikan 9 Tuntutan Usut Tuntas atas Tragedi Kanjuruhan. (foto dok poscomalang)

Buktinya, Kamis pagi (27/10), ratusan Aremania melakukan aksi demo damai. Dari alun-alun kota dan stadion Gajayana Malang, mereka berjalan kaki menuju balaikota Malang. Mereka berbekal beberapa spanduk, poster dan menggotong tiga kain kafan –seolah jazad– yang di kain putih (kafan) itu ada tulisan angka 1 3 5.

Berbagai tulisan di spanduk dan poster mengungkapkan tuntutan penegakkan hukum dan rasa keadilan untuk pengusutan Tragedi Kanjuruhan itu. Semuanya dituangkan dalam 9 tuntutan Aremania yang dikirim ke pemerintah, Komnas HAM, Polri, PSSI dan institusi terkait lainnya.

Dari aksi demo pada hari Kamis lalu itu, menegaskan kalau keluarga besar Aremania akan mengawal proses peradilan kasus Kanjuruhan ini hingga tuntas.

Spanduk hitam dipasang di daerah Karangploso Malang

Ini terlihat, saat Sabtu (29/10) pagi tadi saat penulis dalam perjalanan ke Malang. Sejak memasuki daerah Purwodadi (batas Kab Pasuruan – Kab Malang) di beberbagai sudut dan di atas JPO terpasang spanduk / poster dengan tulisan Usut Tuntas Kasus Kanjuruhan 011022, Aremania Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan dan Gas Air Mata Vs Air Mata Ibu.

Ditulis di Riverside Kota Malang

fimdalimunthe55@gmail.com

No More Posts Available.

No more pages to load.