Selama 2016, Kasus Kriminalitas di Bojonegoro Menurun

oleh -50 Dilihat
oleh
Anev Kamtibmas Polres Bojonegoro

BOJONEGORO, PETISI.CO –  Kasus kriminalitas berbagai kasus sering terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Akan tetapi, meski sering namun jumlah kriminalitas bahkan terbilang menurun. Menurut data dari Anev Kamtibmas Polres Bojonegoro menyebutkan, selama tahun 2016 jumlah gangguan Kamtibmas 838 kasus. Jumlah tersebut turun dibanding tahun 2015 sebanyak 885 kasus.

Dari analisa dan evaluasi data gangguan kamtibmas selama tahun 2016 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar 5,31 persen. Selama tahun 2016 terdapat 9 crime indek (indek kejahatan) di Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut, pada tahun 2015 pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sebanyak 91 kasus sedangkan tahun 2016 sebanyak 85 kasus, tahun 2015 curas 10 kasus pada tahun 2016 pencurian dengan kekerasan (curas) 8 kasus.

Tahun 2015 curat 101 kasus, tahun 2016 sebanyak 123 kasus, tahun 2015 BBM ilegal 14 kasus pada tahun 2016 (BBM) ilegal 4 kasus, tahun 2015 illegal loging (penebangan liar) 44 kasus pada tahun 2016 sebanyak 31 kasus, tahun 2015 anirat 33 kasus pada tahun 2016 sebanyak 26 kasus.

Tahun 2015 pengeroyokan 26 kasus pada tahun 2016 sebanyak 32 kasus. Tahun 2015 perjudian 133 kasus pada tahun 2016 sebanyak 106 kasus, dan tahun 2015 narkoba 25 kasus pada tahun 2016 sebanyak 27 kasus.

“Biasanya setiap tahun pasti naik, tapi alhamdulillah kita bisa menekan angka kriminalitas, ini semua berkat kerja keras dari anggota dilapangan baik giat kepolisian preemtive yang diemban oleh Binmas dengan giat sambang, pembinaan masyarakat maupun deketsi dini dan penggalangan yang diemban oleh fungsi intelkam, dan giat kepolisian preventive yang diemban oleh fungsi sabhara dan lalu lintas berupa patroli dan kegiatan razia maupun operasi kepolisin serta giat kepolisian represif yang diemban oleh fungsi satreskrim berupa penegakan hukum. Disamping itu tentu saja dukungan dan kerjasama seluruh komponan masyarakat serta efektifnya sinergi tiga pilar kamtibmas plus baik TNI, Polri, Pemda serta toga, tomas maupun toda,” ujar Kapolres, Sabtu (30/12/2016).

Dari beberapa kasus, hanya ada kasus narkoba dan laka lantas yang mengalami peningkatan, untuk kasus narkoba meningkat sebesar 8% hal itu karena anggota aktif melakukan penangkapan. Sedangkan Laka lantas meningkat mulai dari kecamatan Baureno sampai Sumberrejo, hal itu menurutnya dikarenakan kesadaran masyarakat yang masih rendah dan masih banyak melakukan pelanggaran lalu lintas.

“Alhamdulillah patut diapresiasi, adanya Bojonegoro kampung pesilat selama deklarasi sampai saat ini tidak pernah terjadi perselisihan antar perguruan,” imbuhnya.

Terkait dengan meningkatnya laka lantas yang didominasi oleh remaja, Kapolres mengharapkan peran orang tua untuk membantu tugas Kepolisian menekan angka kecelakaan lalu lintas dengan tidak memberikan ijin kepada anak-anaknya yang masih belum cukup umur mengendarai kendaraan bermotor. (gal)