Selamat Jalan Cak Bondet

oleh -112 Dilihat
oleh

Innalillahi wa innailaihi roji’un. Telah meninggal dunia, sahabat dan  senior  Bondet Hardjito, pada Selasa (22/6/2021)  sekitar pukul 14.15 WIB di RS Al Irsyad Surabaya.

Cak Bondet, panggilan akrabnya, sehari sebelumnya mengeluh sesak nafas, hingga harus dibawa ke rumah sakit.

Banyak kolega  dan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur yang kaget, mendengar kabar Cak Bondet masuk rumah sakit.

Apalagi, Cak Bondet yang suka update di facebook, sehari sebelum kepergian untuk selamanya,  sempat memasang foto saat berbaring di rumah sakit, dengan menuliskan: Yaa Allah hanya dua yg sy pinta: beri kesempatan saya melihat, menyaksikan ananda Ali Reza Djibran menikah dan punya anak. Kedua, atau matikan sy dalam keadaan husnul khatimah.

Ternyata Tuhan telah memenuhi keinginanmu yang kedua Cak Bondet.  Insyaallah khusnul khotimah.

Saya sendiri mengenal Cak Bondet sejak tahun 1994, saat saya yang baru lulus kuliah melamar  menjadi wartawan di Harian Pagi Memorandum,  saat itu berkantor di Jl Pahlawan Surabaya (sekarang Gedung Brantas).

Cak Bondet adalah wartawan Memorandum yang menguji para calon wartawan, salah satunya saya. Entah apa yang menjadi pertimbangan Cak Bondet, hingga akhirnya saya adalah salah satu yang lolos menjadi wartawan Memorandum dengan tugas pertama di Nganjuk  lalu ke Madiun.

Dua tahun di Madiun, saya ditarik ke Surabaya oleh Cak Bondet, diminta memperkuat wartawan kriminal dengan pos pertama di Kamar Mayat RSUD Dr Soatomo, pada tahun 2016. “Tugasmu pertama meliput di kamar mayat (RSUD dr Soetomo) kip,”  pinta Cak Bondet saat itu.

Sebagai ‘wartawan desa’ yang bertugas di Kota Surabaya, Cak Bondet orang yang selalu memberi semangat dan bimbingan pada saya. Rupanya, kepada semua wartawan-wartawan yunior di Memorandum, Cak Bondet juga memperlakukan sama. Tak heran kalau Cak Bondet selalu dihormati dan diikuti arahannya.

Sekitar 21 tahun saya  bekerja di Memorandum  dengan berbagai dinamika dan intrik-intrik yang terjadi dalam perusahaan, Cak Bondet selalu berada di posisi membela wartawan yang ‘terdiskriminasi’ oleh perusahaan. Semua itu juga yang membuat Cak Bondet banyak disenangi teman-teman di Memorandum.

Apalagi, dalam kesehariannya Cak Bondet tidak pernah menunjukkan  amarah. Yang ada hanya senyum dan canda tawa. Itulah yang membuat Cak Bondet memilik relasi cukup banyak. Mulai para pengusaha hiburan di Surabaya, maupun pengusaha di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Belum lagi  relasi di kepolisian, kejaksaan dan kehakiman (karena awal karir Cak Bondet menjadi wartawan hukum dan kriminal).

Selama 21 tahun lebih saya bersahabat dengan Cak Bondet di Harian Pagi Memorandum. ‘Perpisahan’ saya dengan Cak Bondet pada tahun 2017, karena saya harus ‘undur diri’ dari Memorandum, sementara Cak Bondet terus berusaha bertahan, walau hatinya berontak. “Aku sedeluk maneh pensiun, tak tunggune kip,” kata Cak Bondet saat itu.

Walau tidak dalam satu ruang pekerjaan, komunikasi saya dengan Cak Bondet terus berjalan. Malahan Cak Bondet juga yang mendorong saya untuk mendirikan media PETISI (koran dan online). “Bismillah kip, kamu bisa,” pesan Cak Bondet yang saat syukuran berdirinya Koran PETISI juga hadir memberi suport.

Komunikasi semakin intens setelah Cak Bondet pansiun dan saya memintanya membuat media siber sebagai sarana hoby dan hiburan saja, hingga  Cak Bondet mengajak menemui notaris untuk mendirikan perusahaan yang menaungi arekmemo.com.

Sayangnya, upaya Cak Bondet untuk membesarkan media siber arekmemo.com, belum terwujud, walau ada beberapa sahabatnya yang kini sudah membantu supaya medianya eksis.

Sebagai seorang yunior dan  sahabat, saya menjadi saksi untukmu Cak Bondet, engkau adalah orang baik yang pernah mengenalkan pada saya arti sebuah perjuangan dan kehidupan selama saya memasuki dunia kerja di perusahaan pers hingga saat ini.

Semoga semua amal ibadahmu diterima di sisi Allah dan diampuni segala khilaf dan dosa-dosamu, serta ditempatkan di tempat mulia di sisi Allah SWT. Amin….

(Sokip, Pemred Koran PETISI dan Media Siber petisi.co)

No More Posts Available.

No more pages to load.