Sidak Pusat Pertokoan, Bupati Jember : Sudah Cukup Memenuhi Aturan

oleh -85 Dilihat
oleh
Forkompinda Kabupaten Jember sidak ke pusat pertokoan

JEMBER, PETISI.CO – Kerja keras  menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Forkompinda Kabupaten Jember bersama Satuan Tugas Covid 19, melakukan sidak ke tiga titik pusat pertokoan.  Menjelang lebaran, tampak adanya aktivitas konsentrasi masyarakat, yang mulai berbelanja kebutuhan lebaran, Senin (10/05/2021).

Bupati Jember Ir  H Hendy Siswanto, saat  melakukan sidak, ditemani Wakil Bupati Jember, Kapolres dan Dandim 0824, berdasarkan hasil pengamatannya, Bupati Hendy menjelaskan permberlakuan protokol kesehatan dinilainya sudah cukup memenuhi aturan.

“Alhamdulillah ya, cukup bagus, para pemilik mall sudah cukup bagus, mereka juga punya satgas covid sendiri,” kata Bupati Hendy.

Bupati Hendy memberikan beberapa evaluasi. Masih adanya tanda –tanda yang perlu diperjelas.

“Ada, tadi di salah  satu  toko, tandanya putih, mestinya warnanya merah gitu, biar nampak gitu,” kata Hendy.

Pengunjung juga sudah dibatasi, sehingga arus pembeli tidak begitu padat. Apalagi mengantisipasi, H-1 lebaran, diperkirakan kunjungan pembeli akan semakin ramai.

“Karenanya, kita harus lebih antisipasi, kita juga menempatkan satgas covid di pusat – pusat keramaian, jadi disamping pemilik mallnya menyiapkan petugas, kita juga menempatkan petugas,” ujarnya.

Menanggapi pemberlakuan kebijakan pembatasan kerumunan di Kabupaten Jember, pemilik Toko Jadi,  Adi Susanto, yang beroperasi di kawasan Talangsari, mengaku turut mendukung kebijakan pemerintah tentang penanganan Covid-19.

Disamping menggunakan protokol kesehatan ketat, baik bagi pelayan toko, maupun kepada pengunjung, Adi juga mengatur arus keluar masuk mobil dan kendaraan  yang akan berbelanja di tokonya.

“Caranya, dipintu keluar masuk sudah kita lakukan pembatasan, jika yang keluar 5 kendaraan, maka yang masuk hanya boleh 5 kendaraan,” jelasnya.

Terbukti, dengan cara yang diberlakukannya, kunjungan pembeli lebih terkendali.

“Ya  degan cara pengendalian keluar masuk kendaraan itu, maka tingkat keramaian pengunjung lebih mudah dikendalikan,” tegasnya.

Mengenai dampak Covid 19 terhadap perkembangan dunia usaha, menurut pengalaman Adi Susanto, jika dibanding dengan tahun lalu, terjadi perbaikan cukup signifikan.

“Soal berapa persen peningkatannya, tapi sudah ada perubahan, saya belum sempat meghitung,” jelasnya.

Sementara, menjawab pertanyaan wartawan tentang keluhan pengelola wisata, yang dikenakan kebijakan tutup saat lebaran, sementara pertokoan dan maal malah dibuka, Bupati Hendy menjawab diplomatis, menurutnya, terdapat perbedaan pola kerumunan, antara tempat wisata dan mall.

Bupati Hendy mencontohkan, Pantai Wisata Ulo, kerumunan orang berkunjung cenderung agak lama, jika di pusat perbelanjaan, kerumunan bergerak. Sama halnya ditempat ibadah, orang berhenti berkerumun agak lama. “Kenapa dibatasi gitu,” katanya.(mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.