Sikapi Fenomena Bersepeda, Pemkot Surabaya Imbau Warga Tetap Patuh Aturan

oleh -109 Dilihat
oleh
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

SURABAYA, PETISI.CO – Trend bersepedah yang kini tengah digandrungi oleh masyarakat Kota Surabaya menjadi sebuah fenomena yang sangat luar biasa. Tak hanya anak dan remaja saja, bahkan orang tua pun juga sangat sering sekali ditemui melakukan aktivitas tersebut.

Fenomena bersepedah itupun langsung ditanggapi oleh Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, pihaknya tak mempermasalahkan kegiatan yang saat ini sangat rutin dilakukan oleh warga Kota Pahlawan.

Hanya saja, pria yang akrab disapa Febri ini menekankan, bahwa setiap masyarakat Surabaya juga harus menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Tapi yang jelas masyarakat yang bersepedah itu kami imbau tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti tetap menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak yang penting,” kata Febri saat ditemui di Halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (26/6/2020) sore.

Lanjutnya, dalam melakukan kegiatan yang sehat juga harus diberengi dengan penerapan protokol kesehatan. Hal dimaksudkan untuk mencegah munculnya kasus-kasus baru Covid-19.

“Bersepeda itu memang sehat, tapi kebiasaan yang dulunya bergerumbul itu malah membuat maksud dari bersepeda yang sehat itu malah menjadi tertular Covid-19,” terangnya.

Sementara itu, dalam upaya mengantisipasi terjadinya gerombolan atau penumpukan massa, pihak Pemkot Surabaya sendiri telah mensiagakan petugas keamanan di titik-titik yang sudah ditentukan.

“BPB dan Linmas, Satpol PP, terutama tim Asuhan Rembulan itu kan keliling setiap hari. Mereka (petugas) tak henti-hentinya memberikan imbauan. Kalaupun ada yang bergerombol segera dilakukan upaya sesuai dengan Perwali,” jelasnya.

“Jadi petugas kita kan keliling, teman-teman satpol dan linmas kan sudah memetakan dimana rata-rata tempat berkumpulnya. Jadi di titik-titik tersebut, insya Allah sudah diantisipasi,” lanjutnya.

Bagi pesepedah yang tak mengenakan masker akan diberikan sanksi oleh petugas, berupa hukuman nyanyi, menyapu, bahkan penyitaan KTP. “Jadi memang upaya-upaya tersebut merupakan langkah sosialisasi terhadap para pesepedah,” tutup dia. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.