SURABAYA, PETISI.CO – Sebagai bentuk keseriusannya maju ketua PWI pusat dalam kongres yang digelar September mendatang, Akhmad Munir, Plt Direktur Utama (Dirut) Perum LKBN ANTARA mulai intensif turun ke bawah.
Hal ini dilakukan guna meminta masukan dan nasehat para wartawan senior, sebagai modal maju pemilihan Ketua PWI pusat periode 2023-2028.
Apalagi Cak Munir, panggilan akrab Akhmad Munir, yang asli Jawa Timur dan dua periode memimpin PWI di provinsi paling timur Pulau Jawa ini, sedang memanfaatkan libur panjang Idul Adha. Sehingga tidak disia-siakan, untuk menambah jaringan serta masukan-masukan dari daerah.
Cak Munir yang saat ini menduduki Wakil Ketua Bidang Daerah di PWI pusat, memang bukan sesuatu yang baru, untuk turun ke daerah. Sehingga, berbagai masukan dan saran dari daerah-daerah seluruh Indonesia bisa dijadikan bekal demi kemajuan PWI ke depan.
Selain turun ke daerah-daerah, Cak Munir juga terkadang mengundang para wartawan senior di daerah, untuk sekedar mendapatkan masukan-masukan serta saran, untuk PWI ke depan lebih baik.
“Jika sedang ada teman-teman daerah yang kebetulan ada di sekitar Jakarta, saya ajak sekalian bertemu untuk silaturahmi,” ujar Cak Munir kepada petisi.co, Senin (03/07/2023).
Seperti yang dilakukan Cak Munir, meminta masukan-masukan kepada wartawan senior yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim Djoko Tetuko A. Latif. Setelah berdiskusi di kota Bogor bersama wartawan senior Djoko Tetuko, kata Cak Munir, banyak masukan dan ilmu baru yang diperolehnya.
Seperti diketahui, Cak Munir menyatakan siap maju dalam kontestasi pemilihan ketua umum PWI pusat periode 2023-2028, setelah adanya pinangan dari Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. “Saya siap maju,” ujarnya, dikutif dari laman Antara, Sabtu (17/06/2023).
Menurut Cak Munir, sebagai kader yang lahir dari rahim PWI Jatim dan mengantarkan sampai PWI pusat, tentu menjadi sebuah amanah dan kepercayaan yang luar biasa. “Namun, semua ini sekaligus tantangan demi kemajuan PWI ke depan.”
Dikatakan Cak Munir, saat ini PWI berada dalam era kemajuan teknologi informasi, digitalisasi dan perubahan landscape di industri media. Dan saat bersamaan, kata Cak Munir, terjadi banjir informasi di berbagai platform media sosial dan hegemoni media platform global.
Saat ini, kata Cak Munir, disrupsi di bidang informasi tak terelakkan. “Cukup banyak informasi yang simpang siur kebenarannya karena diwarnai berita bohong dan hoaks. Untuk itu wartawan harus menjadi pemberi dan penyebar informasi yang benar dan akurat melalui berbagai platform medianya,” ujar Cak Munir.
Sihingga, kata Cak Munir, kontribusi PWI inilah yang perlu terus dijaga melalui kerja jurnalistik professional dengan menyajikan berita dan informasi yang mencerdaskan masyarakat dan membangun bangsa dan negara. (kip)
