Sinyal Khofifah Menguat

oleh -342 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah bersama warga sekitar Kantor Gubernuran Jatim Jl Pahlawan.(ist)

Mendampingi Capres Anis Baswedan

SURABAYA, PETISI.CO – Banyak nama yang digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Capres  Anies Baswedan.  Mereka diantaranya  Agus Harimurti Yudohoyono ( AHY),  Khofifah Indar Parawansa (KIP), Ahmad Heryawan (Aher), hingga Andika Perkasa.

Namun, beredar kabar jika nama pendamping  Anies Baswedan mulai mengerucut. Nama Gubernur Jawa Timur,  Khofifah Indar Parawansa, menguat sebagai Calon Wakil Presiden atau Cawapres yang akan mendampingi Capres  Anies Baswedan dalam  Pilpres 2024.

Sebelumnya, Sudirman Said, perwakilan Anies di tim kecil rencana KPP (Koalisi Perubahan untuk Persatuan) mengatakan, tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) layak dipertimbangkan untuk menjadi cawapres Anies. Hanya saja, Sudirman tak menyebut secara spesifik siapa tokoh NU yang cocok untuk mendampingi  Anies Baswedan.

Namun, sejauh ini Gubernur Jawa Timur yang juga aktivis NU, Khofifah Indar Parawansa merupakan figur yang disebut-sebut akan mendampingi Anies Baswdedan.

Menurut  pengamat politik yang juga peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC),  Surokim Abdus Salam,  modal  yang dimiliki Khofifah Gubernur Perempuan pertama Jawa Timur ini relatif komplit. Diantaranya sebagai kepala daerah provinsi utama di Jawa, pernah menjadi menteri di era Gus Dur dan Jokowi, anggota DPR RI, pengurus ormas NU.

“Juga  Ketua Muslimat membuat pilihan terhadap Ibu Khofifah dalam posisi  wakil presiden sungguh sangat masuk akal,” ujar Dekan Fisip Universitas Trunojoyo Madura kepada petisi, Minggu  (26/03/2023).

Surokim Abdussalam

Menurut Surokhim, modal pemilih muslimat  saja sudah sangat kongkrit jumlahnya. Belum lagi pemilih Jawa Timur dan Nahdliyin, “Saya  pikir Ibu Khofifah akan tetap menjadi calom wakil presiden incaran dan potensial di tahun 2024,” ujar Surokim

Problem Khofifah sesungguhnya,  menurut Surokim, hanya soal waktu dan momentum saja  yang belum tepat jika naik ke nasional. Khofifah  masih punya keterikatan dengan Jawa Timur dan potensinya untuk running pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur  periode 2  lebih besar jika dibandingkan dengan ikut pilpres.

“Posisi gubernur secara manajerial menurut  saya  lebih mentereng jika dibanding sebagai wapres, walau secara simbolik wapres levelnya nasional, tapi namanya wakil ya tetap bakal punya keterbatasan wewenang,” ujar Surokim.

Jadi, kata Surokim,  lebih mentereng jadi gubernur. “Kalau seandainya Ibu Khofifah sudah 2 periode menjadi  gubernur,  maka naik wapres itu menurut saya bagus, tetapi kalau masih satu periode, menurut saya  lebih baik menuntaskan di Jawa Timur terlebih dahulu dengan  2 periode,” ujarnya.(kip)

No More Posts Available.

No more pages to load.