SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya kini telah menjalin kerja sama dengan sekolah swasta, untuk menyediakan beasiswa di 146 SMP swasta. Beasiswa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Surabaya, tahun ini disediakan khusus bagi siswa- siswi yang orang tuanya termasuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Syarat untuk mendapatkan beasiswa di sekolah swasta tersebut harus MBR. Mereka akan dibebaskan dari seluruh biaya pendidikan,” ungkap Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Sabtu (26/6/2021).
Armuji mengungkapkan, program beasiswa yang masuk jalur mitra warga SMP swasta itu, mulai diberlakukan tahun ini setelah tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP negeri berakhir.
Untuk cara pendaftaran, calon siswa dapat membuka laman PPDB.surabaya.go.id, lalu ikuti panduan berikutnya. Ia juga menjelaskan sekolah negeri maupun swasta sama saja, karena dimana pun siswa bisa berprestasi.
“Yang penting niatan menuntut ilmu. Arek Suroboyo harus semangat sekolah biar bisa mengangkat derajat keluarga,” ujarnya.
Karena itu, Pemkot Surabaya menjamin setiap warga kategori MBR tetap bisa menempuh pendidikan SMP melalui beasiswa. Program tersebut didanai dari dana tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Surabaya, termasuk program orang tua asuh bagi anak-anak MBR. Mereka dibiayai selama 3 tahun atau hingga lulus.
“Peran sekolah swasta tidak bisa ditinggalkan dalam penyelenggaraan pendidikan di Surabaya,” kata Eri.
Program jalur mitra warga bagi siswa MBR di SMP swasta adalah bagian dari upaya pemerataan kualitas pendidikan di Kota Surabaya.
“Jadi, tidak ada disparitas antara sekolah negeri dan swasta,” paparnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengimbau dan memberi semangat kepada siswa dan para orang tua yang putra-putrinya belum berkesempatan masuk di sekolah negeri, bahwa siapapun bisa meraih sukses tidak terbatas hanya karena tidak masuk di sekolah negeri.
“Kesuksesan itu pasti bisa diraih dengan semangat dan tekun belajar, baik di sekolah negeri maupun swasta,” tegas Reni.
Kendati demikian, dirinya menekankan jangan sampai ada anak-anak Kota Surabaya yang putus sekolah karena kendala biaya.
“Apabila ada kendala biaya masuk SMP swasta, warga Surabaya bisa memanfaatkan program pemkot yang bekerja sama dengan sekolah swasta melalui bantuan dana CSR dan program orang tua asuh bagi warga yang tidak mampu atau MBR. Saya mendorong pemkot terus menyosialisasikan program agar dapat dimanfaatkan warga Surabaya secara luas,” pungkas Reni. (dwd)