KEDIRI, PETISI.CO – Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) Negeri 1 Gurah saat ini masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sesuai dengan kurikulum perubahan karena pandemi Covid-19. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara jarak jauh atau dikenal dengan sistem dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring) hingga kondisi memungkinkan untuk belajar di sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 1 Gurah Kabupaten Kediri, M. Fadli, M.P.d terkait PJJ sesuai dengan kurikulum dalam masa pandemi dan berbagai dinamikanya.
Apakah arti dan maksud dari daring dan luring, simak penjelasan berikut, menurut KBBI Kemendikbud, Daring adalah akronim dari dalam jaringan yang artinya terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya.
“Kegiatan daring di antaranya, webinar, kelas online, seluruh kegiatan dilakukan menggunakan jaringan internet dan komputer. Sedangkan luring adalah akronim dari luar jaringan, Luring diartikan sebagai terputus dari jejaring komputer. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan Luring yakni menonton acara TVRI sebagai media pembelajaran siswa sekolah juga mengumpulkan karya berupa dokumen,” jelas M. Fadli, M. P.d, Rabu (23/9/2020).
Kegiatan Luring tidak menggunakan jaringan internet dan komputer, melainkan media lainnya seperti TV dan dokumen yang dikirim guru ke siswanya.
Fadli, M.Pd menambahkan, saat ditemui oleh petisi.co memberikan penjelasan di saat pandemi Covid-19 ini berlangsung akan tetap memberikan sistem pembelajaran dengan sistem Daring maupun Luring yang saat sekarang dijalankan.
“SMPN 1 Gurah melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (bdr), PJJ atau BDR ini merupakan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan secara online, pembelajaran dipandu melalui group WhatsApp dan atau website. Hal ini sebenarnya sangat berbeda dengan pembelajaran Daring/Luring yang desain kurikulumnya memang sudah dipersiapkan untuk dilaksanakan secara online,” ungkapnya.
Perlu diketahui, bahwa selama ini beredar dimasyarakat pemahaman yang belum tepat yaitu Pembelajaran Daring/Luring itu dianggap sama dengan pembelajaran jarak jauh ataupun belajar dari rumah.
“Dengan pembelajaran jarak jauh ini, sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang guru menjadi lebih berat. Pembelajaran yang dirancang untuk tatap muka dilaksanakan secara online. Siswa dan orang tuanya harus menyesuaikan dengan perkembangan PJJ atau BDR ini, dan seorang guru harus siap setiap saat ketika dihubungi oleh murid ataupun orang tua murid yang ingin berkonsultasi,” pungkas Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gurah. (bam)
