Soekarwo Berharap Pembangunan Smelter Freeport Segera Terealisasi

oleh -48 Dilihat
oleh
Gubernur Jatim terima kunjungan Dubes Amerika Serikat Joseph R Donovan Jr

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo berharap agar permasalahan antara Pemerintah Indonesia dan PT. Freeport terkait kontrak segera selesai. Dengan selesainya permasalahan tersebut, rencana pembangunan smelter PT. Freeport di Kab. Gresik dapat segera terealisasi. Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan Dubes AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (1/3/2017).

Ditambahkan Pakde Karwo, sapaan akrabnya, Pemerintah Jatim sendiri telah menyiapkan 80 hektar untuk pembangunan smelter PT Freeport di Kab. Gresik, yang nantinya mampu menampung 2 juta ton hasil tambang.

“Kami berharap permasalahan ini segera menemukan solusi yang tepat karena pembangunan smelter di Gresik ini akan menciptakan iklim industri yang baik,” ungkapnya.

Pembangunan smelter ini, lanjutnya, akan mengurangi impor bahan baku dari negara lain. Dimana 79 persen bahan baku dan penolong industri di Jatim merupakan impor. Sehingga dengan adanya smelter, diharapkan impor bahan baku turun menjadi 50 persen. “Ini bisa mengurangi ongkos produksi,” kata Pakde Karwo.

Menurutnya, saat ini pertumbuhan manufaktur di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu, manufaktur memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

“Saya juga akan berkunjung ke AS dan mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia khususnya Jatim. Nanti akan kami siapkan prospektus secara detail sebelum dilakukan business to business meeting,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur juga menjelaskan beberapa kab/ kota di Jatim sudah memiliki kawasan industri sehingga siap bila ada investor yang akan masuk. Seperti Kota Surabaya dengan industri jasa, kemudian Kab. Gresik, Kab. Pasuruan, Kab. Banyuwangi, Kab. Lamongan (industri kapal dan dok), serta Tuban (minyak dan gas bumi).

“Saat ini kami juga sudah membangun pelabuhan baru di Probolinggo, dimana 30 persen lebih efisien dibanding Pelabuhan Tanjung Perak. Ini merupakan kerjasama kami dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII),” katanya.

Terkait kunjungan ini, ia berharap kerjasama antara AS dan Indonesia dalam hal ini Provinsi Jatim, terus meningkat. Dengan meningkatnya kerjasama ini, akan mengurangi disparitas antara Pulau Jawa dan Luar Jawa.

“Apalagi ongkos distribusi barang selama ini sangat tinggi. Ini karena logistic dan connectivity kurang bagus. Jadi investasi ke Jatim sangat tepat karena merupakan hub Indonesia Tmur,” katanya.

Sementara itu, Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan mengatakan, hubungan antara Jatim dan AS selama ini berjalan baik. Keberadaan Konjen AS di Jatim juga mendapat dukungan penuh dari Provinsi Jatim.

“Konjen AS telah ada di Jatim selama 150 tahun. Dan ini merupakan kunjungan pertama saya setelah saya dilantik menjadi Dubes,” katanya.(hari)

No More Posts Available.

No more pages to load.